Press "Enter" to skip to content

Kaisar Hirohito Berniat Mengundurkan Diri dari Singgasana

Kabinet Jepang menyetujui sebuah hukum Jumat (19/5/2017), yang memungkinkan Kaisar Hirohito turun tahta sebelum ia mangkat.

NPR news mengabarkan, bila hukum baru itu disetujui parlemen maka untuk pertama kalinya sejak 200 tahun lalu, seorang kaisar Jepang bisa menyerahkan singgasana kerajaan Jepang kepada penerusnya. Yakni, Putra Mahkota Akihito yang kini berusia 57 tahun.

 

Kaisar Hirohito yang kini berusia 84 tahun, merupakan pemegang singgasana tertua dalam pemerintahan monarki Jepang. Dalam pidatonya di depan televisi tahun lalu, Hirohito mengungkapkan keinginannya untuk memberikan tongkat kerajaan kepada putranya. ‘’Pada saat kondisi kesehatan saya makin mundur, saya khawatir tak mampu melanjutkan tugas saya sebagai kaisar,’’ ujarnya.

Masyarakat Jepang sangat mendukung bila Hirohito – yang memerintah sejak 7 Januari 1989 menggantikan ayahnya Kaisar Taisho – pensiun. Namun kelompok konservatif di tubuh Partai Liberal Demokratik, LDP, tidak ingin perubahan UU itu dijadikan permanen, karena membuka kemungkinan Tahta Kaisar Jepang dipegang seorang perempuan. Kekhawatiran itu makin kuat setelah Putri Mako, putri tertua Akihito bertunangan dengan seorang warga biasa.

Namun kekhawatiran itu ditepis oleh Kyodo. Kantor berita Jepang itu mengungkapkan separuh dari 124 bekas kaisar Jepang mengundurkan diri sebelum wafat. Namun hukum baru yang diciptakan 1889 dan diperbarui tahun 1947, tak memungkinkan seorang raja turun tahta. Hal itu dilakukan untuk mencegah perebutan kekuasaan kembali oleh kaisar pendahulunya.

Bila hukum baru itu disetujui parlemen, maka Kaisar Akihito akan turun tahta pada tahun 2018, saat ia berusia 85 tahun. Menurut Kyodo, serangkaian upacara ritual akan digelar selama setahun, berdasarkan sejumlah upacara yang pernah dilakukan sepanjang sejarah Jepang.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.