Press "Enter" to skip to content

Presiden Trump jadi sasaran Tim Investigasi Mueller

Robert Mueller, Dewan Khusus penyidikan atas kasus keterlibatan Rusia dalam pemilu 2016, dikabarkan memperluas investigasinya dengan mengusut lima orang, termasuk Presiden Donald Trump. Hal itu diungkap Harian The Washington Post dalam artikelnya yang terbit Rabu (19/6/2017).

 

Menurut harian tersebut, nama-nama para pejabat tinggi AS yang bersedia diinterogasi tim penyidik Mueller antara lain: Daniel Coats, Direktur Intelijen Nasional AS; Mike Rogers, Direktur Badan Keamanan Nasional AS, NSA; Juga Richard Ledgett, wakil Direktur NSA. Pengusutan itu diperluas jangkauannya, setelah James Comey, bekas Direktur FBI menungkapkan testimoninya di depan Komisi Intelijen Senat, pekan lalu.

 

Dalam pengusutannya, tim Mueller menggunakan kata-kata ‘Obstruction Justice’ atau ‘Menghambat Pengusutan atau Hukum’ pada siapa saja yang dianggap mencampuri atau menghambat investigasi yang tengah berlangsung. ‘’Meski kata-kata itu biasanya digunakan untuk kasus korupsi, namun bila ditemui unsur ancaman, maka pelakunya bisa dianggap melakukan tindakan kriminal,’’ kata Robert Weisberg, profesor hukum dari Stanford kepada Majalah TIME. ‘’Meskipun sifatnya sekedar permintaan, tetap saja dianggap sebagai tindakan kriminal. Apalagi permintaan itu bermotif korupsi,’’ lanjut Robert Weisberg.

Tak urung pihak Gedung Putih kelabakan. Kepada Majalah TIME, Mark Capallo, jurubicara kantor pengacara Donald Trump, mempertanyakan legalitas The Washington Post yang membocorkan informasi tentang penyidikan tim Mueller. ‘’Hal itu sungguh memalukan, dan tidak bisa dimaafkan. Hal itu merupakan tindakan ilegal,’’ kata Mark Capallo.

SaveSave

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.