Press "Enter" to skip to content

Mahasiswa AS Dibebaskan dari Penjara Zhengzhou, China

Guthrie McLean dibebaskan dari penjara Zhengzhou, Senin (24/7/2017), setelah hampir dua bulan ditahan gara-gara bertengkar dengan seorang sopir taksi. Kantor berita Associated press melaporkan, pembebasan Guthrie disambut sukacita oleh Jennifer McLean, ibundanya.

‘’Saya sangat, sangat, sangat senang saat melihat anakku berada di depan pintu rumahku,’’ kata Jennifer McLean, seorang guru yang mengajar dan tinggal di sebuah kota di China Tengah. ‘’Prosesnya belum selesai sih, mudah-mudahan bisa mulus,’’ sambung Jennifer yang menderita tuna rungu.

Kisah ini terjadi suatu hari di Maret lalu. Saat turun dari taksi, Guthrie dan ibunya berargumentasi soal tarif perjalanan yang harus dibayar. Entah kenapa tiba-tiba sopir taksi mendorong Jennifer, hingga Guthrie pun naik pitam dan membanting sopir taksi itu ke tanah. Urusan pun jadi panjang, setelah sopir taksi melapor ke polisi setempat.

Kejadian itu tak diungkap secara jelas. Singkat cerita Pemerintah China konon meminta kompensasi sebesaar $ 7.400 dan mengancam hendak menahan Guthrie selama tiga tahun bila tak bersedia membayar. Setelah melakukan negosiasi dengan pemerintah China selama beberapa hari, Guthrie pun dibebaskan. ‘’Kami sama-sama mencapai kesepakatan kasus ini tidak dilanjutkan lagi,’’ tutur Steve Daines, Senator dari Montana yang ikut campur tangan dalam kasus ini. Bahkan beberapa pejabat tinggi AS seperti Menlu Rex Tillerson dan Dubes China untuk AS, Cui Tiankai juga ikut merundingkan kebebasan Guthrie.

Pekan depan, Guthrie McLean, 25, akan kembali ke Montana, untuk melanjutkan kuliahya selama dua tahun lagi di di bidang East Asia Studies, University of Montana di Missoula, AS. Sejak remaja Guthrie McLean tinggal bersama Jennifer McLean, ibundanya yang berprofesi sebagai guru di sebuah kota di China Tengah.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.