Press "Enter" to skip to content

Aisya Bibi bunuh keluarganya karena dipaksa kawin

Seorang perempuan bernama Asiya Bibi ditangkap pihak berwajib, karena membunuh belasan keluarganya, yang memaksanya menikah dengan pria bukan pilihannya.

Fox News mengabarkan Selasa (31/10/2017), Asiya Bibi menghabisi keluarganya menggunakan susu yang dicampuri racun ke dalam minuman yogurt dan sejumlah makanan lainnya. Sedikitnya 15 orang tewas setelah mengkonsumsi susu yang dihidangkan Bibi. Satu di antaranya adalah seorang gadis berusia 7 tahun, sedangkan 12 lainnya dirawat di rumah sakit setempat.

Petugas kepolisian mengungkapkan, Asiya Bibi yang berusia 20 tahun itu, dipaksa menikahi seorang lelaki pilihan keluarganya pada bulan September lalu. Karena tidak menaruh hati, Bibi melakukan balas dendam dengan meracuni susu dan makanan serta menyuguhkannya kepada seluruh keluarganya. ‘’Polisi telah menangkap Asiya, seorang lelaki dan tantenya yang dianggap terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut, ‘’tutur petugas kepolisian setempat. ‘’Lelaki yang diduga pacar gelap pelaku, dan bibinya menyusun rencana pembunuhan tersebut,’’ lanjutnya.

Parlemen Pakistan pernah mengusulan sebuah UU yang membatasi pernikahan dini dan pemaksaan pernikahan. Dalam RUU itu, ditetapkan pula seorang gadis boleh menikah di atas usia 18 tahun, dan bukan 16 tahun seperti ditetapkan sebelumnya. Namun RUU itu gagal diterapkan, karena diprotes oleh kaum ulama Pakistan. Dewan Ideologi Islam memberi saran kepada parlemen, bahwa RUU itu tidak sesuai dengan Hukum Syariah Islam, bahkan ‘Tidak Islami dan Menghina Agama Islam,’’ bunyi saran tadi.

Dewan tersebut juga menolak pembatasan usia bagi gadis yang hendak menikah. ‘’Selama gadis itu telah akil baliq, maka dia diperbolehkan menikah,’’ bunyi pernyataan itu. Artinya, di Pakistan, seorang gadis dinyatakan telah dewasa dan mengalami datang bulan pertama saat berusia 9 tahun. Karena itu, 20% dari para gadis Pakistan berusia di bawah 18 tahun telah menikah.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.