Press "Enter" to skip to content

Presiden Cuba Raul Castro Akan Mundur April nanti

Raul Castro akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden April nanti, atau dua bulan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

The New York Times mengabarkan, hal itu diumumkan Pemerintah Cuba Kamis (21/12/2017). Keputusan tersebut dikeluarkan karena Pemerintah Cuba menunda pemilihan umum September lalu, karena serangan Badai Irma. Berita terakhir menyebutkan Sidang Istimewa Parlemen Cuba akan digelar 19 April.

Dalam sidang istimewa itulah, Raul Castro, 86, akan mengundurkan diri secara resmi dalam sidang istimewa di hari terakhir. Penggantinya adalah Miguel Diaz-Canel, pendukung setia Partai Komunis Cuba yang kini menjabat sebagai wakil presiden Cuba. Sejumlah analis politik Cuba tidak dapat memperkirakan seberapa besar kekuasaan yang akan dipegang Miguel Diaz-Canel, sebab meskipun mundur dari kursi kepresidenan, Raul Castro tetap berada di kursi pimpinan Partai Komunis Cuba.

Raul Castro diangkat menjadi presiden Desember 2008 lalu, setelah kondisi kesehatan Fidel Castro, kakaknya menurun. Pemimpin Cuba yang memerintah sejak 1959, meninggal dunia tahun 2016. Sementara itu, Raul Castro berperan melakukan normalisasi hubungan dengan AS lewat sejumlah negosiasi yang dilakukan dengan Pemerintah Obama pada 2014 lalu. Raul Castro juga dikenal sebagai arsitek reformasi ekonomi Cuba, yang akhir-akhir ini diberi kekuasaan untuk mengendalikan sektor swasta.

Sejumlah pengamat menyatakan, reformasi ekonomi Raul Castro berjalan lambat karena pucuk pimpinan Cuba tidak memberikan keleluasaan pada warganya untuk meninggalkan status quo seperti yang dialami selama ini. Di bawah pimpinan Raul Castro, tampaknya tidak ada tanda-tanda perubahan politik di pemerintahan Cuba. Kelompok oposisi Cuba tidak diberi angin untuk bertindak.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.