Press "Enter" to skip to content

Ribuan Warga Rusia Protes Pembekuan Aplikasi Telegram

Sebanyak 12 ribu warga Rusia turun ke jalan-jalan di Moscow memprotes Pemerintah Rusia agar tidak membekukan aplikasi pesan singkat Telegram, Senin (30/4/2018).

Kantor berita Reuters mengabarkan, puluhan ribu itu menerbangkan pesawat kertas yang menjadi simbol aplikasi Telegram, ciptaan pengusaha Rusia Pavel Durov. ‘’Rezim Putin telah menyatakan perang terhadap internet. Juga menyatakan perang para masyarakat bebas. Karena itu kami di sini memberi dukungan terhadap Telegram,’’ kata seorang demonstran.

Menurut kelompok relawan White Counter, 12 ribu kaum muda dan progresif Rusia ikut ambil bagian dalam aksi protes di Moscow. ‘’Mereka ikut mempertahankan kebebasan berinternet,’’ bunyi pernyataan kelompok White Counter. ‘’Saya ikut bangga dilahirkan di negara yang sama seperti kalian,’’ tulis Pavel Durov dalam pesan singkatnya. ‘’Energi kalian mengubah dunia,’’ sambungnya.

16 April lalu, Rusia membekukan kegiatan Telegram setelah perusahaan milik Pavel Durov tersebut tidak bersedia memenuhi keputusan pengadilan Rusia. Yakni, memberikan akses kepada badan keamanan negara Rusia untuk membaca pesan para pengguna Telegram yang diacak menggunakan kata-kata sandi. Badan Federal Keamanan Rusia, FSB mengungkapkan, mereka butuh mengetahui para pengguna Telegram agar mencegah serangan kelompok militan.

Dalam prosesnya, Roskomnadzor kelompok pendukung Rusia juga memangkas akses ke sejumlah portal dan situs berita lainnya.

Telegram memiliki 200 juta pengguna di seluruh dunia, dan menduduki urutan ke-9 terpopuler di antara aplikasi pesan singkat dunia. Selain Rusia, Pemerintah Iran juga melarang penggunaan aplikasi pengirim pesan. ‘’Hal itu dilakukan untuk melindungi keamanan nasional,’’ bunyi pernyataan Televisi resmi Iran, Senin (30/4/2018).

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Mission News Theme by Compete Themes.