Press "Enter" to skip to content

NIKE Tarik Peredaran Produk Air Max 1 Karena Dinilai Kontroversial

Perusahaan sepatu dunia Nike menarik produk barunya bergambar bendera AS, Selasa 2 Juli 2019. Distribusi produk Air Max 1 Quick Strike Fourth of July itu segera dihentikan karena adanya protes dari Colin Kaepernick.

Colin Kaepernic, mantan pemain utama Liga Nasional Sepakbola AS, NFL itu menelepon para pejabat tinggi Nike. Intinya, Colin merasa bahwa penggunaan bendera lama, yang dijahit mantan Ibu Negara Betty Ross itu, terlalu menyinggung perasaan warga kulit hitam AS. Maklum, bendera itu dibuat saat berlangsungnya perbudakan kaum hitam AS. Apalagi bendera itu hanya terdiri dari 13 garis merah dan bintang, menandakan masa-masa pahit perbudakan AS.

”Setelah foto sepatu Nike itu diunggah secara online, Colin Kaepernick, salah satu pendukung utama Nike, menelepon pejabat perusahaan sepatu tersebut dan menyatakan bahwa ia dan pemain lain merasa bendera Betsy Ross terlalu ofensif karena berkibar di era perbudakan,” tulis The Wall Street Journal.

Sementara pihak Nike menyatakan perusahaan sepatu itu adalah perusahaan yang bangga dengan warisan bangsa Amerika, dan tetap mendukung ribuan atlet Amerika. Termasuk tim Olimpiade AS dan tim sepakbola AS,” bunyi pernyataan resmi Sandra Carreon-John, Direktur komunikasi korporasi global Nike.

Colin Kaepernick, dikenal sebagai pemain utama FNL yang mencuat namanya, tatkala ia berlutut saat Lagu Kebangsaan AS dikumandangkan pada 2016 lalu. Kaepernick yang dikenal sebagai ‘The Face of Nike’s Latest ”Just do it” itu, memprotes sejumlah ketidakadilan terhadap warga hitam yang masih berlangsung di AS. Termasuk perlakuan petugas polisi kulit putih kepada warga kulit hitam dan berwarna. (DP)

Mission News Theme by Compete Themes.