Categories: Uncategorized

Presiden Halimah Yacob Dikecam karena Menang Tanpa Pemilu

Terpilihnya Halimah Yacob sebagai presiden Singapura yang dilantik Kamis (14/9/2017) mengundang kecaman dan kritik dari berbagai kalangan di Singapura. The Guardian mengabarkan, kritik itu dilontarkan karena Halimah terpilih tidak melalui sebuah proses pemilihan seperti biasanya, melainkan dipilih langsung oleh parlemen.

 

 

Seorang pengguna Facebook bernama Pat Eng misalnya menuliskan, ‘’Dia terpilih tanpa sebuah proses pemilihan, benar-benar bercanda,’’ tulisnya. Sementara Joel Kong menuliskan, ‘’Saya akan memanggilnya sebagai Presiden hasil Ditunjuk dan bukan berdasar pilihan rakyat,’’ kata Joel Kong seraya menempelkan pagar #NotMyPresident, meniru slogan kelompok anti Trump di AS.

Menurut versi Pemerintah Singapura, Halimah Yacob terpilih menjadi presiden, karena Salleh Marican dan Farid Khan, dua saingannya dianggap tidak layak. Dalam kriteria konstitusi Singapura, seorang kandidat diwajibkan memiliki usaha atau saham bernilai $ 500 Singapura atau sekitar Rp 5 miliar lebih. Sedangkan Halimah Yacob yang memiliki usaha kuliner dan Restoran Padang itu memiliki usaha lebih dari nilai tersebut.

Dalam pengumumannya, Halimah Yacob, 63, berterima kasih pada pendukungnya dan rakyat Singapura. ‘’Ini merupakan momen yang membanggakan bagi Singapura yang penduduknya multikultural dan multi rasial,’’ kata Halimah. Bekas anggota Partai Aksi Rakyat, yang sejak 20 tahun bertugas di parlemen itu mengingatkan bahwa ‘’Saya adalah presiden bagi siapapun. Meski tidak melalui proses pemilu, namun komitmen saya untuk melayani anda tetap sama,’’ katanya.

Halimah Yacob merupakan presiden perempuan pertama Singapura. Halimah, bekas ketua parlemen Singapura dari kalangan minoritas Muslim itu, merupakan presiden pertama Singapura dari etnis Melayu, sejak 47 tahun. Sebelumnya, Singapura memiliki presiden Melayu bernama Yusof Ishak yang menjadi presiden pertengahan tahun 1960-an. Sebagai seorang presiden, Halimah Yacob memiliki tanggung jawab untuk mengawasi aset dan cadangan nasional Singapura. Namun, Halimah tidak memiliki kekuasaan sama sekali dan merupakan pemimpin simbolis saja, karena seluruh kekuasaan tetap dipegang oleh PM Lee Hsien Loong.

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

6 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

1 week ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago