Categories: EconomyEntertainment

Seragam Armani di SD Taimei di Tokyo Dikecam banyak orang

Sebuah Sekolah Dasar di Tokyo dikecam banyak pihak karena memberi rekomendasi agar anak didiknya mengenakan seragam karya disainer kondang Giorgio Armani.

NBC News mengabarkan Jumat (9/2/2018), Sekolah Dasar Taimei yang terletak di distrik elite Ginza, mengumumkan untuk memperkenalkan seragam baru. Seragam berupa jas biru yang sepadan dengan setelan celana dan rok, serta baju putih dan topi biru tua, seharga $ 730.00 atau hampir Rp 13 juta dirancang oleh Giorgio Armani.

Dalam penjelasan persnya, Kepala SD Taimei, Toshitsugu Wada mengungkapkan, ‘’Nama disainer kondang itu, sesuai dengan identitas SD Taimei yang dikenal sebagai ‘Sekolah di Ginza,’’ katanya. Kepala sekolah itu tak lupa menjelaskan, ia memilih Giorgio Armani karena lokasi butiknya dekat dengan SD Taimei. ‘’Memang agak mahal, tapi pantaslah,’’ lanjut Toshitsugu Wada seraya menegaskan ia tidak mengubah keputusannya walau dikritik banyak pihak.

Seragam sekolah Armani yang rencananya akan diluncurkan April mendatang itu, tidak diwajibkan terhadap semua murid SD itu. Namun sangat direkomendasikan. ‘’SD Taimei bisa menjadikan merk dagang Armani sebagai identitas sekolah,’’ sambung Wada.

Kecaman berbagai pihak semakin banyak, terutama dari para pendidik Jepang. Salah satu di antaranya disampaikan Naoki Ogi, komentator pendidikan yang menuliskan bahwa penggunaan seragam Armani, ‘’Sama halnya menolak murid miskin dan hanya mengundang mereka yang bangga mengenakan Armani,’’ tulis Naoki Ogi. ‘’Armani kok dipakai untuk seragam SD Negeri,’’ lanjutnya.

Kementerian Pendidikan Jepang menyatakan bahwa setiap kepala sekolah memang berhak menentukan peraturan tentang seragam sekolahnya masing-masing. Untuk kasus SD Taimei ini, mereka menyarankan agar dirundingkan dengan para orang tua murid. ‘’Setiap sekolah harus terbuka agar para orang tua murid tidak merasa terbebani,’’ tutur Yoshimasa Hayashi, Menteri Pendidikan Jepang. ‘’Kami juga berharap mereka menggelar diskusi antara murid dan orang tuanya serta para guru dan pembimbing,’’ sambung Hayashi.

 

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

1 week ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

1 week ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago