Foto dan video tiga perempuan Iran menonton pertandingan sepakbola di Stadion Azadi, Teheran jadi viral.
Pasalnya, menurut Reuters Selasa (1/5/2018), mereka dianggap simbol keberanian kaum hawa Iran. ‘’Saya sangat bangga pada mereka,’’ tutur Melody Safavi, aktivis pejuang hak-hak wanita Iran. ‘’Mereka berani mengambil risiko,’’ tambah Melody Safavi, yang juga penyanyi Iran itu.
Keberanian ketiga perempuan Iran itu memang boleh diacungi jempol. Bayangkan. Mereka berani melanggar peraturan ketat yang melarang perempuan Iran nonton pertandingan sepakbola. Untuk itu, mereka mengenakan rambut dan jenggot palsu, agar dikira penonton lelaki, untuk menontong langsung tim sepakbola mereka, Persepolis bertanding dan diperkirakan menang dalam pertandingan final Jumat kemarin, melawan tim Esteghlal.
‘’Bagi orang lain, langkah mereka cuma kecil saja. Tapi bagi kami, hal itu merupakan langkah besar karena dampaknya tidak sederhana. Resikonya mereka bisa ditahan,’’ kata Melody Safavi. Hal yang sama juga diutarakan Masih Alinejad. Dalam akun Twitternya, ia menuliskan, ‘’Ketika wanita dilarang masuk stadion, maka kaum wanita tidak mau menunggu hukum itu diubah. Mereka langsung melanggar hukum yang buruk itu,’’ tulis Masih Alinejad.
Namun sayang, ketiga perempuan nekad yang tak disebut namanya itu bernasib malang. ‘’Mereka langsung ditahan di dekat Stadion Azadi selama pertandingan berlangsung,’’ tulis kelompok pembela wanita Iran OpenStadiums. Rupanya wanita Iran masih tertinggal dibandingkan kaum wanita Saudi yang telah diberi kebebasan cukup luas.
Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…
Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…
Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…
Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…
Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…
Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…