Gucci baru saja menurunkan produknya berupa sweater warna hitam, karena mengundang protes dari sejumlah kelompok. Melalui jalur Twitter, mereka menuntut agar sweater hitam setinggi leher yang bagian mulutnya berlubang dikelilingi warna merah itu, segera dibatalkan penjualannya lantaran dinilai rasialis karena menghina kaum kulit hitam.
Baru sehari dipajang di situsnya, Gucci menghapus gambar sweater seharga $ 890. Gucci mengeluarkan produk bernama Balaclava knit top black itu, untuk memperingati Black History Month atau Sejarah Hitam di AS.
Dalam pernyataan persnya, Gucci mengungkapkan, ”Kami benar-benar minta maaf karena produk kami yang terbuat dari kain wool itu menyinggung perasaan. Kami nilai bahwa perbedaan memiliki nilai fundamental yang harus dihormati dan dijunjung tinggi, dan menjadi keputusan utama yang kami ambil,” tulisnya seraya menegaskan lagi bahwa perusahaan pakaian dan asesoris dunia itu berkomitmen pada perbedaan dalam organisasinya.
”Kalau memang ada pegawai dari kulit berwarna, mereka seharusnya tahu bahwa produk itu dibatalkan, karena bakal menyinggung perasaan. Tidak usah dijual dong,” tulis CBS News. (DP).
Isu biaya hidup, inflasi, dan imigrasi kerap mendominasi pemberitaan media di Amerika Serikat. Di tengah…
Cost of living, inflation, and immigration: buzzwords that encapsulate the main topic of news outlets.…
Sabtu, 6 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 916 orang meninggal dunia,…
Pada 22 November 2025, di sebuah ruangan di Asian Arts Initiative, Philadelphia, Riyan Pondaga akhirnya…
Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…