375 Ribu Lebih Imigran Gelap Telah Dibebaskan Petugas Perbatasan

Lebih dari 375 ribu imigran gelap yang tertangkap melintasi perbatasan telah dibebaskan petugas perbatasan Selatan AS. Kabar yang diungkap harian Washington Examiner Senin 17 Februari 2020 itu, menjelaskan jumlah yang dibebaskan itu, merupakan bagian dari 473 ribu lebih imigran yang tertangkap saat melintas secara ilegal di perbatasan Mexico-AS.

Menurut harian itu, sebagian besar dari jumlah itu adalah sebagian dari anggota keluarga. Dan 76 ribu di antaranya adalah anak-anak. Dalam penjelasannya, petugas perbatasan atau Border Patrol menuturkan, pihaknya telah melepas 145 ribu keluarga, langsung dari tempat-tempat penampungan. Mereka yang dilepas itu, bebas untuk pergi ke mana pun di wilayah AS. ”Termasuk pula mereka yang meminta asilum,” tulis harian Washington Examiner.

Bulan Maret tahun lalu, Penjaga Perbatasan melepaskan para imigran yang berada di tempat tahanan atau penampungan, dan tidak menyerahkan mereka ke Petugas Imigrasi, ICE. Gara-gara kekurangan tempat tidur pada 2015 lalu, pengadilan memutuskan untuk melepaskan anggota keluarga imigran yang berada di tahanan atau tempat penampungan selama lebih dari 20 hari.

Sementara itu, 145 ribu anggota keluarga yang dilepas Petugas Perbatasan, tidak diserahkan kepada petugas Imigrasi ICE. Mereka dibebaskan dengan dibekali surat dokumen legal yang menyebutkan mereka bersedia melapor ke pengadilan.

Dokumen itu juga menyebutkan pada saat berada di pengadilan itulah, nasib mereka akan ditentukan apakah akan dideportasi atau tetap berada di AS. Jurubicara ICE juga mengabarkan selain itu, ”Ada 230 ribu anggota keluarga imigran yang telah dikirim ke ICE, ternyata telah dilepaskan dari fasilitas-fasilitas ICE,” katanya.

Selama tahun 2019 silam, tercatat 267 ribu lebih imigran yang dideportasi ICE. 5 ribu lebih di antaranya tiba bersama salah seorang anggota keluarganya dan 6 ribu lebih anak-anak.

375 ribu imigran yang dibebaskan di dalam negeri, merupakan bagian dari 3,2 juta pendatang yang dibebaskan Pemeirntah Imigrasi Federal, dan kini tengah menunggu hearing untuk diputuskan apakah harus dideportasi atau tidak. Sejak akhir tahun lalu, jumlah keluarga imigran yang melintas perbatasan menurun drastis, setelah Pemerintah Presiden Trump menerapkan aturan dan sejumlah langkah untuk membatasi pelintas batas ke AS. (DP).

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

5 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

7 days ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

2 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago