Pekan raya Indonesia di Philadelphia, 19 – 22 Agustus 2016

DP & Foto-foto: Steven Patrick — Sang Saka Merah Putih yang berkibar di pelataran Utara City Hall Philadelphia, menandai acara Pekan Raya Indonesia yang berlangsung sejak 19 hingga 22 Agustus 2016. 

Acara yang diselenggarakan setiap tahun itu, diawali dengan kunjungan Duta Besar RI untuk Indonesia, Sonny Budi Bowoleksono ke kantor Walikota Jim Kenney. Bersama rombongan dan dan panitia pekan raya Indonesia, Dubes RI diterima Jim Kenney di tempat kerjanya. Keduanya saling mengucapkan selamat dan menyampaikan kesan-kesannya. ‘’Sumbangsih warga Indonesia terhadap Philadephia boleh dibilang lumayan besar, mengingat jumlah warga Indonesia yang sekitar ribuan orang,’’ tutur Jim Kenney yang didampingi oleh Hani White, Deputy Director of Immigrant Affairs and Services.

Dalam kesempatan itu, Jim Kenney memberi cindera mata berupa Liberty Bell, simbol Philadelphia berupa lonceng hitam yang gentanya pecah kepada Dubes Budi Bowoleksono. Sebaliknya, duta besar Indonesia yang akrab dipanggil ‘Pak Sonny’ memberi hadiah berupa gong warna emas berukuran sedang. Jim Kenney memukul gong tiga kali, menandai acara Indonesian Week, sebelum sama-sama menghadiri upacara penaikan bendera merah putih di pelataran City Hall Philadelphia.

Tak kurang dari 200 warga Indonesia mengenakan kaos merah menghadiri upacara di tengah terik matahari sore itu. Acara yang dipimpin Sinta Penyami, ketua panitia Indonesian Week 2016, diawali beberapa tarian dari Modero Dance Company dan Bethany Miracle, sebelum dibuka dengan sambutan dari Walikota Jim Kenney dan Dutabesar RI Budi Bowoleksono dan upacara pengibaran bendera merah putih yang dilakukan tiga anggota Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat di Philadelphia.

Rangkaian acara keramaian dilanjutkan dengan atraksi tari-tarian dan hiburan dari Indonesia. Berbagai lagu kesenian Indonesia menyentuh bangunan kantor walikota yang mengelilingi pelataran tengah walikota Philadelphia. Di antaranya lagu dan tarian Renggong Manis, Cendrawasih, Bajidor Kahot, karya Modero Dance Company. Termasuk tari-tarian yang digelar kelompok gereja Bethany Miracle Center, serta Tarian Perang karya Cakalele Dance dari Mapalus, New Jersey dan Chiquita Limer. Yang tak kalah serunya adalah penampilan tari dang dut dan Poco-poco bersama yang dipimpin Wulan dan Diah dan mengajak hampir seluruh pengunjung acara tersebut.

Ada pula pemberian hadiah kepada 17 peserta ‘’Writing Workshop” yang diselenggarakan majalah Indonesian Lantern. Satu per satu para peserta yang kebanyakan remaja mendapatkan piagam, dan hadiah kaos T-shirt dari Kedubes RI dan bingkisan cindera mata dari Indonesia oleh Sundari Parise, perwakilan friends of Indonesian Lantern. ”Anak-anak perlu berlatih menulis, karena writing skill penting dalam sistem pendidikan Amerika. Terutama untuk college application,” tutur Jori Hty, lulusan perguruan tinggi AS.  Ada juga pemberian hadiah kepada para pemenang ‘Lomba Komedian Berdiri’ yang digelar Permias Philadelphia. ‘’Hani White, pemenang utama lomba ini akan mangggung bersama Pandji Pragiwaksono, 11 September nanti,’’ tutur Aaron Sutarto, ketua Permias Philadelphia.

Seluruh keramaian Pekan Raya Indonesia itu ditutup dengan acara makan malam yang diselenggarakan Bethany Miracle Center. Dalam bincang-bincangnya sebelum santap malam, Pendeta Lukas Kusuma, pimpinan gereja Bethany Miracle Center sempat menjelaskan, warga Indonesia yang jumlahnya ribbon, memiliki 12 gereja. Pendeta Lukas juga menuturkan pengalamannya membantu warga Indonesia di Philadelphia yang mengalami kecelakaan dan berada di penjara imigrasi di York, Pennsylvania. ‘’Kami bantu mereka dengan bantuan dana dan jasa agar mereka dapat berkurang bebannya,’’ tutur Lukas Kusuma yang dikenal sebagai pendeta paling energik di Philadelphia.

Dalam sambutannya, Dubes RI Budi Bowoleksono menyatakan terima kasih atas bantuan yang diberikan selama ini. ‘’Staf kami sangat terbatas sehingga kami harus meminta bantuan dari para pemuka masyarakat setempat untuk menyelesaikan beberapa masalah,’’ tutur Dubes Budi Bowoleksono yang
kemudian memimpin acara makan malam bersama yang didahului pembacaan doa dari Gunawan, wakil kaum Muslim.

Hidangan makan malam berupa ayam goreng, opor ayam, pecal, nasi kuning, cendol hijau, dan makanan lain, hasil olahan perusahaan jasaboga ‘Pecel Ndeso’ yang membuat pengunjung malam itu puas. Apalagi Pendeta Lukas memberikan sumbangan dana kepada kelompok sepakbola warga Indonesia yang ikut tergabung dalam Philadelphia Unity Cup, yang akan bertanding melawan klub dari Congo dan Uruguay. ‘’Tidak ada nama khusus. Kami sebut Indonesia Jaya,’’ tutur Sinta Penyami, manajer klub sepakbola itu, sekaligus Ketua Panitia Indonesia Week 2016.

IL

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

4 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

6 days ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

2 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago