Categories: Uncategorized

Parlemen akan hapus program subsidi kesehatan Obamacare

Para senator Partai Republik langsung mengajukan resolusi yang akan menghapus tunjangan asuransi kesehatan yang dikenal dengan nama Affordable Care Act.

NPR News mengabarkan Selasa (3/1/2016), Senator Mike Enzi yang memprakarsai resolusi itu tampak tak sabar menghapuskan tunjangan asuransi kesehatan yang dikenal dengan nama Obamacare itu. Caranya, antara lain dengan mencabut anggaran kesehatan untuk membiayai Obamaracare.

‘’Langkah pertama kita hari ini, adalah membenahi sistem tunjangan kesehatan yang buruk,’’ kata Mike Enzi. Senator partai Republik dari Wyoming itu melanjutkan, ‘’Senat akan mencabut wewenang Washington dan mengembalikannya ke pasien, keluarga dan dokter mereka,’’ tutur Mike Enzi yang menjabat sebagai Ketua komisi anggaran Senat.

Belum jelas berapa besar dana kesehatan yang akan dihapus itu, yang pasti Senat akan menghapus subsidi yang membantu kaum miskin dan mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Meski begitu, Senat tidak mau membatalkan 20 juta warga Amerika yang akhir 2016 lalu, memperbarui dan mendaftarkan diri untuk ikut program asuransi kesehatan itu.

Pendaftaran Obamacare (cnn.com)

Seperti diketahui, sejak dua tahun lalu, setiap warga AS diberi subsidi dan diwajibkan ikut asuransi kesehatan. Presiden Obama beralasan bahwa subsidi itu perlu diberikan, mengingat banyak warga AS yang kelimpungan menanggung biaya rumah sakit dan dokter yang mencekik leher. Langkah ini ditentang kelompok Republik yang menganggap hal itu seperti negara sosialis.

Meski Obamacare bakal dihapuskan, namun para anggota parlemen belum memiliki peraturan pengganti akta asuransi kesehatan itu bila dibatalkan pada 27 Januari nanti. Sejumlah usulan Republik yang dibahas di parlemen selalu mentah karena dinilai semrawut dan tidak menyelesaikan masalah biaya kesehatan yang tinggi.

‘’Menyingkirkan akta Obamacare sama halnya berisiko tinggi, dan pasar asuransi individu bakal runtuh. Setiap orang tidak punya asuransi kesehatan lagi seperti dulu,’’ tutur Larry Levit, wakil presiden di Kaiser Family Foundation. Hal yang sama juga diutarakan Robert Laszewski, konsultan asuransi kesehatan. ‘’Coba saja kita lihat, berapa banyak aturan yang masih tetap dipakai dalam program baru mereka untuk 2018 mendatang,’’ katanya. (DP)

 

IL

Recent Posts

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

12 hours ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

1 week ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

2 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

4 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

4 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

1 month ago