Stanford University larang Foto Trump Digunakan Konperensi

Universitas Stanford melarang penggunaan foto Donald Trump untuk sebuah konperensi tentang pelecehan seksual yang digelar pada tanggal 1-2 Mei 2017 mendatang.

The Guardian mengabarkan Jumat (14/2/2017), larangan itu disampaikan kepada Michele Landis Dauber. Profesor hukum Universitas Stanford, yang kerap bersuara lantang soal pelecehan seksual di kampus itu, berniat menggelar konperensi anti pelecehan seksual. Lewat konperensi berjudul ‘The Way Forward: Title IX Advocacy in the Trump Era’, profesor perempuan itu bermaksud melindungi para korban kekerasan seksual, dan meghadapi masa depan Trump yang tak menentu.

 

Yang jadi soal, foto yang dipasang dalam selebaran itu adalah foto Donald Trump bersama pembawa acara TV Billy Bush dan aktris Arianne Zucker. Gara-gara foto itu, Donald Trump diserang kaum hawa karena berujar tak senonoh. Termasuk di antaranya, ‘Bebas merogoh milik kaum hawa’. Menanggapi larangan itu, Profesor Michele merasa kebebasan berpendapat telah diberangus perguruan tinggi kondang di AS itu. ‘’Poster itu tak bermaksud melakukan pembelaan. Hanya foto untuk sebuah acara,’’ sanggah Prof. Michele Landis Dauber. Dosen Universitas Stanford itu juga menegaskan, foto tersebut untuk meningkatkan kesadaran tentang pelecehan seksual.

Sebaliknya, Universitas Stanford merasa foto itu bernuansa politis dan terlalu partisan. Usulan Michele untuk menggantinya dengan foto demo kaum hawa di Washington DC, juga ditolak. Dalam emailnya, Sabrina Johnson, wakil dekan komunikasi Fakultas Hukum Stanford menjelaskan, ‘’Sejak Januari kedua belah pihak sepakat untuk tidak menggunakan foto Donald Trump yang kontroversial itu,’’ tulisnya lewat email.

Universitas Stanford yang kondang di dunia itu, kerap diterpa skandal seksual. Stanford dikecam karena memutus hubungan dengan seorang pengacara yang mewakili mahasiswi yang mengalami pelecehan seksual. Stanford juga tak menggubris adanya keberatan banyaknya pelaku pelecehan seksual dan tak membela para korbannya. ‘’Larangan memasang foto Trump juga bukti bahwa Stanford tidak sensitif terhadap kekerasan seksual,’’ ujar Prof. Michele Landis Dauber. Belum jelas, apakah konperensi awal Mei itu tetap digelar atau dibatalkan.

 

.

Recent Posts

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

5 days ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

3 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

3 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 month ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 months ago