Taman Bali Dipercantik Jelang Pameran Taman Dunia Jerman 2017

Pemerintah kota Berlin, Jerman sangat serius mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Pameran Taman Dunia atau IGA (Internationale Garten Austellung) di Gärten der Welt, Marzahn Berlin 2017. IGA diselenggarakan setiap 10 tahun sekali dan berlangsung selama enam bulan. Untuk menyambut IGA, Balinesischer Garten atau Taman Bali yang sudah telah berdiri sejak 2003 pun direnovasi dan diperluas menjadi sekitar 2000 meter persegi. Namanya pun berubah menjadi Tropenhalle Balinesischer Garten.

Biaya renovasi yang ditanggung Pemkot Berlin menelan biaya sebesar 4,5 juta Euro atau setara dengan Rp 63 milyar. Tropenhalle dengan bentuk rumah kaca ini memiliki koleksi tanaman tropis yang mengambil arsitektur rumah Bali, di mana kemudian menjadi Pura Tri Hita Karana. Bangunan ini memiliki pengatur suhu dan kelembapan cangggih. Pengunjung dapat merasakan suhu seperti halnya di wilayah Tropis, walaupun di luar rumah kaca ini sedang turun salju.

Renovasi besar-besaran sejak tahun 2015 ini membuat posisi Padmasana dan Pelinggih Penglurah di Pura Tri Hita Karana yang tadinya ada diluar rumah kaca bergeser ke dalam rumah kaca. Mengingat hubungan Jakarta – Berlin yang erat sejak 1994, Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Dr. Ing. Fauzi Bowo menggagas adanya pelinggih baru sebagai pelengkap yaitu Pelinggih Penunggun Karang. Pemprov DKI Jakarta, pada awal tahun 2016 menyetujui untuk menyumbang pelinggih tersebut. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyetujuinya.

Kenang kenangan dari Ahok buat Jerman dan warga Bali di Tropenhalle, Marzahn, Berlin. (Foto: Gendhis S.
Umat Hindu berdoa saat upacara Ngenteg Linggih dan melepas pura di Taman Bali. (Foto: Gendhis S.)

Pemprov DKI Jakarta menyumbang Pelinggih Penunggun Karang. Pada prasastinya tertulis: Gestiftet von der Landesregierung der Provinz DKI Jakarta zum Zeichen der Städtpartnerschaft zwischen Jakarta Berlin Berlin 10 Mai 2017 Basuki T. Purnama Gouverneur der Provinz DKI Jakarta. Artinya, “Disumbangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai lambang kerja sama antar kota Jakarta Berlin. Tertanda, Berlin, 10 Mei 2017, Basuki T. Purnama Gubernur Provinsi DKI Jakarta.”

Ahok tadinya diharapkan dapat hadir pada peresmian tersebut. Kehadiran Pemprov DKI diwakili oleh Syahrul Effendi, Plt Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan kebudayaan.

Dengan adanya perbuhahan dan penambahan ini, Kelompok masyarakat Hindu, Nyama Braya Bali Berlin mengadakan upacara Pencucian Pura atau Ngenteg Linggih. Upacara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur Pejeng didampingi Ida Pandita Mpu Jaya putra Pemuteran dari Griya Penataran Renon.

Peresmian Taman Bali dihadiri umat Hindu Bali di Jerman dan sekitarnya. (Foto: Gendhis S.)

Kementerian Pariwisata, dalam kesempatan ini ikut berpartisipasi dalam menyumbangkan Topeng Sidakarya untuk melengkapi rangkaian upacara Pemelaspasan dan Ngenteg Linggih tersebut. Mereka juga membawa rombongan penari dan pemain gamelan.

Maria Maya Bubun, Kabid Promos Wilayah Eropa yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan bahwa rombongan dan sumbangan tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat jerman untuk mengunjungi Indonesia.

Rangkaian upacara Ngeteg Linggih ini berlangsung selama dua jam pada Rabu (10/5) pagi yang bertepatan dengan 11 sasih Purnama Jiyestha dalam Tropenhalle itu.

Topeng Sidakarya, melengkapi upacara Pemelaspasan pura di Taman Bali, Berlin, Jerman. (Foto: Gendhis S.)

Alarm pendeteksi kebakaran sempat berbunyi di tengah upacara karena asap dari dupa-dupa yang dinyalakan selama upacara. Jumlah dupa yang dinyalakan terpaksa dikurangi. Walau begitu, acara berlangsung dengan lancar. Acara ini diikuti sekitar 120 warga Hindu Bali yang tinggal di Jerman, Belanda, Swiss, Italia dan Irlandia.

Putri Sujiwa sebgai ketua panitia dari Nyama Braya Bali Berlin bersukur bahwa upacara tersebut berlangsung dengan lancar atas bantuan banyak tangan seperti pemerintah Jerman sendiri, Gaerten der Welt, KBRI Berlin, pemerintah kabupaten Gianyar dan masyarakat Bali se-Eropa. “Kami mengucapkan terima kasih buat semua yang telah membantu,” tambahnya.

Artikel & Foto-foto: Gendhis S. (Warga Indonesia di Jerman. Pecinta damai, gemar memasak)

.

View Comments

  • When some one searches for his essential thing, thus he/she needs to be available that in detail, so
    that thing is maintained over here.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

5 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

1 week ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

2 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago