Diam-diam Presiden Filipina Duterte Eksekusi Para Koruptor

Filipina diam-diam melancarkan pembasmian terhadap koruptor dengan cara yang mirip dengan pembasmian narkoba. Majalah Forbes mengabarkan Kamis (1/6/2017), program pembasmian koruptor itu dikenal di antara penduduk dengan sebutan EJK. Singkatan itu kepanjangan dari ‘Extra Judicial Killings’ atau ‘Pembunuhan Di luar Jalur Hukum’. Pembasmian dengan cara EJK itu ‘’Termasuk membunuh, walaupun tidak disebut secara terang-terangan karena dianggap tidak profesional,’’ tulis Forbes.

 
Program EJK tampaknya termasuk dari tiga pilar yang dicanangkan Presiden Duterte sejak menjadi presiden Filipina. Ketiga pilar itu adalah ‘Mengalahkan kriminal, narkoba dan korupsi’. Dua pilar pertama telah berlangsung dan terlihat hasilnya, dan kini menginjak ke pilar ketiga, dengan sasaran para koruptor. Maka, satuan pembunuh yang dibentuk Duterte pun telah bergerak sejak akhir Desember silam.

Jonas Amora, Direktur Penerimaan Pajak Kawasan Makati, kawasan elite Manila, tewas ditembak mati seseorang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Di samping jasad Amora, tergeletak uang tunai $ 7 ribu yang tak disentuh sama sekali, sementara sopirnya luka-luka ringan. Beberapa hari kemudian, 90 karyawan Biro Pajak Makati, menyatakan mengundurkan diri karena takut mati. Angka tak resmi menyebutkan jumlahnya mencapai 300 orang.

 

Nasib yang sama juga dialami Arturo Lachica. Deputi Komisi Bea Cukai itu tewas sehari sebelumnya, ditembak mati saat pulang ke rumah, oleh seorang pelaku tak dikenal. Beberapa hari sebelumnya, Arturo Lachica sempat sesumbar, ‘’Jangan khawatir dengan upaya pembasmian korupsi,’’ katanya.

Sejauh ini, tak ada bukti bahwa pelakunya adalah anggota EJK. Duterte telah memperingatkan bahwa akan berlangsung langkah pembersihan di dua kantor pemerintah, yakni bea cukai dan pajak. Pemimpin Filipina itu bahkan minta kepada para pengusaha untuk menghabisi para pejabat yang korup. Sementara itu, kepada para koruptor, Duterte memberikan peringatan cukup keras. ‘’Kalau saya tidak menemukan bukti kuat di pengadilan, saya tidak bisa memasukkan kalian ke penjara kan? Jadi, saya bunuh. Jadi posisi kita sama toh?’’ katanya.

.

View Comments

  • Hi, i think that i saw you visited my site thus
    i came to “return the favor”.I'm trying to find things to enhance my web site!I suppose its ok to use some of your ideas!!

  • If you are going for best contents like myself, simply
    pay a quick visit this site daily for the reason that it offers feature contents, thanks

  • Great blog you have here but I was wanting to know if you knew of any community forums that cover the same topics talked about in this article?

    I'd really like to be a part of group where I can get
    feed-back from other experienced people that share the same interest.
    If you have any suggestions, please let me know. Kudos!

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

1 week ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago