Perang Berakhir, Suriah Gelar Pameran Internasional

Sebuah pameran perdagangan internasional berjudul ‘Pameran Internasional Damascus’ digelar di Damascus, Ibukota Suriah.

Harian Almasdarnews melaporkan, Jumat (18/8/2017), pameran yang menjadi ajang kegiatan ekonomi di Timur Tengah itu, diikuti oleh 23 negara. Termasuk di antaranya dari Inggris, Jerman dan Prancis. Dalam pameran selama 10 hari itu, sejumlah negara memamerkan produk-produknya mulai dari tekstil hingga industri pertanian.

Pameran Internasional Damascus merupakan ajang pameran tertua di Timur Tengah yang diselenggarakan sejak 1954. Acara tersebut sekaligus dianggap sebagai tanda berakhirnya perang 6 tahun di Suriah. ‘’Pameran Internasional Damascus yang digelar pertama kalinya ini, membuktikan bahwa perang telah berakhir,’’ kata Bouthania Shaaban, penasehat utama Presiden Suriah Bashar al-Assad. ‘’Dan kami bisa memulai lagi langkah menuju rekonstruksi,’’ sambung Bouthania Shaaban. Berakhirnya perang 6 tahun itu, menurut Shaaban, karena sejumlah negara asing telah menghentikan dukungannya kepada kelompok anti Pemerintah Suriah. ‘’Pemerintah Damascus akan tetap menumpas kelompok-kelompok yang tidak memiliki legitimasi di Suriah, apakah itu Turki maupun AS,’’ sambungnya.

Seperti diketahui, Presiden Trump telah menghentikan dukungan CIA terhadap kelompok gerilyawan anti-Assad. Turki, salah satu pendukung pemberontak, juga telah mengalihkan prioritasnya dari semula hendak menggulingkan Pemerintahan Assad, kini menjadi sekutu Rusia dan menghabisi kaum Kurdi di perbatasan. Sementara itu, dengan bantuan Rusia dan milisi Iran, Pemerintah Damascus berhasil menguasai kawasan Barat yang dikuasai kelompok pemberontak. Pasukan Suriah kini menuju ke kawasan Deir al-Zor dekat perbatasan Irak.

Dalam wawancaranya dengan TV al-Mayadeen, Shaaban menjelaskan, peperangan yang telah membunuh ratusan ribu manusia, kini berada di tahap kedua. ‘’Setelah kami mengalahkan kelompok teroris, kami berperang melawan kelompok terlarang,’’ katanya. ‘’Partisipasi yang luas dari sejumlah negara dalam pameran ini, membuktikan titik balik dalam konflik di Suriah,’’ ujar Bouthania Shaaban.

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

1 week ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago