Hampir satu juta kawula muda Program DACA terancam nasibnya

Nasib 800 ribu remaja imigran asing bakal terancam terancam, bahkan 200 ribu remaja lainnya ikut terancam setelah program DACA dibekukan Departemen Kehakiman AS, Selasa (5/9/2017).

NBC news mengabarkan, Jaksa Agung Jeff Session memastikan langkah itu konstitusional. ‘’Saya yakin tindakan itu konstitusional dan tidak ada alasan untuk menangguhkan program itu,’’ kata Jeff Session yang juga menjabat sebagai Menteri Kehakiman AS.

Seperti diketahui, Program DACA atau Perlindungan bagi Anak-anak asing yang tiba di AS, lahir berdasar perintah eksekutif Presiden Obama 2012. Mereka yang masuk ke AS berusia di bawa16 tahun pada tahun 2007, akan dilindungi dan tidak akan dideportasi. Setiap dua tahun, mereka diwajibkan memperbarui permohonan tinggal di AS. Namun karena program itu dihapus, maka 1,3 juta remaja yang kini berusia 20 tahun terancam dipulangkan ke negerinya. Negara-negara Amerika Latin, merupakan negara terbesar asal para remaja itu. Disusul oleh Korsel dan Filipina, serta negara lain, termasuk Indonesia yang jumlahnya sekitar 10 ribu
jiwa.

Pemerintahan Presiden Donald Trump memberi tenggat waktu enam bulan ke depan, sebelum akhirnya menerapkan tindakan tegas untuk mendeportasi para remaja yang termasuk dalam program ini. ‘’Kami mencintai para dreamers atau pemimpi,’’ kata Trump menyebut para remaja dengan Dreamers itu. ‘’Para pemimpi itu hebat-hebat,’’ tambahnya. Sementara itu, Paul Ryan, Ketua Parlemen AS mengharap Parlemen dapat mencari jalan untuk menyelesaikan nasib para remaja itu. ‘’Saya berharap agar parlemen dapat memberi solusi bagi mereka yang tidak melakukan kejahatan, agar tetap memberikan sumbangsih bagi negara ini,’’ kata Paul Ryan.

Namun lain halnya komentar Presiden Barrack Obama. Pemimpin AS yang mengeluarkan perintah eksekutif itu, mengecam tindakan Trump. ‘’Menentukan para remaja sebagai sasaran adalah tindakan keji,’’ tulis Obama di akun Facebooknya. ‘’Mereka tidak bersalah sama sekali, karena mereka ingin menjadi ilmuwan, memulai bisnis, menjadi tentara, dan memberikan sumbangsih bagi negara yang kita cintai ini,’’ tulis Obama panjang lebar. ‘’Benar-benar bengis!’’ lanjutnya.

Sedangkan Javier Palomerez, presiden dan CEO Kamar dagang Warga Spanyol, mengundurkan diri dari Koalisi Nasional Keragaman, badan penasehat Trump. ‘’Pembekuan DACA tidak berperikemanusiaan, secara ekonomi sangat merugikan dan  dan memalukan,’’ kata Javier Palomerez.

.

Recent Posts

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

1 day ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

3 weeks ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

4 weeks ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

3 months ago

Dari Kampus Amerika ke Panggung Indonesia

Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…

3 months ago

“Spotlight of Indonesia” Memukau Penonton di Museum Sandy Spring, Maryland

Sandy Spring, Maryland, AS — Riuh tepuk tangan dan decak kagum menggema di Museum Sandy…

3 months ago