Mampukah Demokrat Berkibar Dalam Pemilu Selasa ini?

Amerika Serikat menggelar pemilihan umum serentak untuk memilih anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif tingkat daerah, Selasa (8/11/2017).

Para kandidat walikota, gubernur, anggota parlemen, bahkan hakim, jaksa hingga panitera pengadilan dari Partai Demokrat dan Republik, berupaya merebut posisi masing-masing. Didukung puluhan relawan, mereka menelepon atau mengunjungi rumah para pemberi suara untuk mendatangi kotak-kotak suara yang dibuka sejak 6.00 hingga 21.00.

‘’Seluruh mata dunia tertuju ke Virginia,’’ kata Justin Fairfax, yang dinominasikan menjadi wakil gubernur Virginia. ‘’Mereka tengah mencari sebuah harapan di tengah kegelapan politik dewasa ini,’’ kata Justin Fairfax dari Partai Demokrat.

Sejauh ini, Partai Demokrat memenangkan pemilu daerah, namun gagal di tingkat nasional. Apalagi, menjelang pemilu, Demokrat baru saja dinodai oleh suara sumbang yang disuarakan Donna Brazile. Dalam bukunya yang baru terbit, bekas Ketua Komite Nasional Demokrat itu, menuduh Hillary Clinton melakukan negosiasi yang dianggap tidak adil dengan saingan politiknya Senator Bernie Sanders.

Partai Demokrat tampaknya berupaya keras untuk menggusur peranan calon Partai Republik yang tampaknya masih kuat. Padahal, Partai Republik sedang berupaya memperbaiki citra Presiden Donald Trump, yang semakin memburuk belakangan ini. Trump seharusnya tidak bakal menang dalam Pemilu 2016, karena perangai dan pandangan politiknya yang buruk. ‘’Seandainya bukan karena 80 ribu suara di tiga negara bagian, dia bakal kalah,’’ tulis CNN.

Acara syukuran yang digelar di 9 kota, Rabu pekan ini, untuk memprotes setahun Trump berkuasa, diperkirakan tidak bakal ramai. Padahal menurut akun panitia penyelenggara acara itu di Facebook, acara itu akan dihadiri sekitar 2.500 orang.

‘’Sekarang sudah tercatat 15 ribu orang berminat hadir, untuk menyuarakan program ‘Scream Helplessly at the Sky’’ tulisnya. Cuaca yang mulai dingin di awal musim gugur ini dan antusiasme pengunjung yang mulai mengendur, menyebabkan acara itu tak banyak dihiraukan orang. ‘’Kelompok Liberal terlalu obsesif terhadap kemenangan Trump,’’ tulis CNN.

Mampukah Demokrat mengulang kembali kejayaan mereka sewaktu Barrack Obama atau Bill Clinton berkuasa? Kita tunggu hasilnya.

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

2 weeks ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

2 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

4 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

1 month ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 months ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 months ago