500 ribu hingga 750 ribu pekerja IT India di AS, terancam dideportasi oleh proposal Pemerintahan Donald Trump yang ingin menerapkan program ‘’Buy American, Hire American’’.
Hindustan Times mengabarkan Selasa (2/2/2018), program tersebut beredar dalam memo antar Departemen Keamanan Dalam Negeri AS. Artinya, ratusan ribu IT kebanyakan asal India tidak akan mendapatkan kartu hijau atau Permanent Resident. ‘’Jika program itu diterapkan, maka ratusan ribu ahli IT akan dideportasi,’’ kata seorang pejabat Immigration Voice, badan advokasi di San Jose.
Ratusan ribu pekerja IT itu diberi visa H-1B oleh Pemerintah AS dan diberi tenggat waktu 3 tahun, sebelum diperpanjang lagi. Mereka yang kebanyakan bekerja di perusahaan raksasa seperti Microsoft, Facebook, Google dan Infosys, Wipro itu, bakal diberi kartu hijau setelah kembali ke tanah air. Program kartu hijau ini dimungkinkan oleh program H-4 EAD di bawah Pemerintah Obama pada Februari 2017 lalu. Setiap tahun AS memberikan visa 85 ribu non-imigran untuk bekerja di AS. 65 ribu di antaranya diberikan kepada warga India dan 20 ribu sisanya warga lain.
Namun kini, oleh Presiden Donald Trump, program itu bakal dihapus sama sekali, karena memberikan kesempatan bagi warga AS lewat visi ‘Buy American, Hire American!’. Sejumlah perusahaan IT raksasa seperti Microsoft, diperkirakan bakal menentang visi tersebut, dengan alasan belum ada tenaga ahli IT yang memadai. Kamar dagang AS-India juga berniat menentang langkah Presiden Trump tersebut.
Aksi Israel di Gaza membuat banyak mahasiswa di hampir seluruh penjuru dunia bangkit dan protes.…
Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika, menyajikan…
Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…
KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…
During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…
Di sana tempat lahir beta …