Bekas Ratu Iran, Farah Pahlevi menyatakan rasa simpatinya terhadap keluarga para korban yang tewas dalam demonstrasi di Iran pekan lalu.
Laman Royal Central dari Inggris mengabarkan Jumat (5/1/2018), Farah mempertanyakan penguasa Iran yang memperlakukan para korban. ‘’Apakah rakyat Iran yang menuntut hidup lebih baik di negara kaya itu, layak diperlakukan seperti itu oleh mereka yang menjalankan pemerintahan,’’ katanya.
Dalam pernyataan resminya, Farah Pahlevi, 79, menambahkan: ‘’Hampir selama 39 tahun, anda hidup menanggung beban korupsi dan menderita oleh aksi kekerasan rezim sekarang ini. Kalian sudah lama sabar dan penguasa sekarang bakal menyadari apa yang harus dilakukan dan mengubah cara mereka, sehingga Iran dapat memegang posisi penting di komunitas dunia,’’ kata Farah Pahlevi yang kini hidup di pengasingan di kawasan Potomac, Maryland, AS. ‘’Saya yakin bahwa rakyat Iran, seperti Burung Phoenix, yang akan bangkit dari debu dan menanggulangi masalah yang kini mereka hadapi. Saya yakin bahwa sinar akan memenangkan kegelapan,’’ sambung Farah Pahlevi.
Dinasti Pahlevi cukup disegani di kalangan warga Iran. Buktinya, sejumlah pengunjuk rasa membawa foto Putra Mahkota Reza Pahlevi, putra Raja Shah Iran, akan menjadi pemimpin mereka. Farah Pahlevi adalah janda Shah Iran Mohammad Reza Pahlevi, bekas penguasa Iran yang memerintah setelah kudeta tahun 1953. Di bawah kekuasaannya, Iran mengalami kemajuan dan modernisasi cukup besar, sehingga menjadi sekutu Barat, sebelum ditumbangkan oleh Revolusi Islam tahun 1979 di bawah pimpinan Ayatollah Ruhollah Khomeini. Sejak itu, pengikut monarki dan organisasinya dilarang oleh Pemerintah Iran, dan para simpatisannya dijebloskan ke penjara.
Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…
Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…
Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…
Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…
Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…
Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…