Semenanjung Korea Bersatu Kembali, Setelah Terpisah Puluhan Tahun

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akhirnya sepakat akhiri perang Korea. Keduanya berjanji bekerja sama untuk  “denuklirisasi  sepenuhnya  semenanjung Korea”.  Kesepakatan diambil dalam  KTT Antar Korea pertama dalam kurun lebih dari satu dekade.

Presdien Korea Selatan, Moon Jae-In mengungkapkan:   “Sangat penting bahwa Korea Utara mengambil langkah pertama untuk membekukan nuklir. Ini akan menjadi awal  berharga untuk denuklirisasi penuh di semenanjung Korea. Saya dengan jelas menyatakan bahwa Korea Selatan dan Utara akan bekerja sama erat untuk denuklirisasi sepenuhnya.”

Ditambahkannya,  “Kim Jong Un dan saya menyatakan bersama bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea dan perdamaian telah dimulai.” Kedua Korea mengumumkan  akan bekerja  dengan Amerika Serikat dan Cina tahun ini untuk mengakhiri secara  resmi perang Korea dan mencari kesepakatan  untuk membangun perdamaian “permanen” dan “solid”.

Sementara itu, pemimpin Korea Utara,  Kim Jong Un mengatakan:   “Kami akan berupaya ciptakan hasil yang baik dengan berkomunikasi  erat, untuk memastikan perjanjian kami ditandatangani hari ini di hadapan seluruh dunia, tidak akan berakhir seperti perjanjian sebelumnya.” Deklarasi itu termasuk janji untuk mengurangi senjata militer secara bertahap, menghentikan permusuhan, mengubah perbatasan  jadi zona damai dan  gelar dialog multilateral.

Sebelum pertemuan dimulai, Moon tampak bergandengan tangan dengan Kim. Kedua negara itu ingin mengakhiri konflik puluhan tahun mereka dan mengurangi ketegangan atas program senjata nuklir Korea Utara.

KTT ini diadakan di rumah perdamaian Inter-Korea di bagian selatan Zona Demiliterisasi  (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan. DMZ  yang terletak di Desa Panmunjom, adalah tempat semua pertemuan antara Korea Utara dan Komando PBB atau Korea Selatan berlangsung sejak 1953.

Kim adalah pemimpin Korea Utara pertama yang memasuki sisi selatan Zona Demiliterisasi (DMZ)sejak Perang Korea berakhir pada tahun 1953. Para pemimpin Korea Utara dan Selatan telah bertemu hanya tiga kali sebelumnya di zona demiliterisasi.

Pertemuan terakhir terjadi pada 2007 ketika mendiang Kim Jong Il, yang merupakan pemimpin Korea Utara sejak 1994 hingga kematiannya pada 2011, bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Roh Moo-hyun. (DW.com)

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

6 days ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

1 week ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

2 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago