Ahu Parmalim: Kisah Remaja Penganut Agama Nenek Moyang

Bagaimana Carles menjalani dua peran besar dalam hidupnya tapi tetap berpegang teguh pada ajaran agama yang dipercayai? Silakan menyaksikan Film ”Ahu Parmalim” yang diputar di KJRI New York, Gedung PBB. Dan pada hari Sabtu 5 Mei 2017 di Philadelphia Praise Center (PPC), 1701 McKean Street, PA 19145, pukul 17.00-19.00.

Indonesia sebenarnya juga memiliki ratusan agama, warisan nenek moyang, sebelum akhirnya diakui keberadaannya oleh pemerintah melalui keputusan Mahkamah Konstitusi pada awal November 2017. Para penganut agama lokal kerap kali mendapat perlakukan diskriminatif, baik dari masyarakat maupun negara. Meski pada akhirnya tak sedikit agama lokal yang punah, masih ada ratusan lainnya yang mampu bertahan dan berkembang sampai saat ini, salah satunya adalah Ugamo Malim.

Sebagai upaya untuk mendukung keberagaman agama, dan toleransi serta pengakuan terhadap kelompok penghayat dan kepercayaan lokal seperti Ugamo Malim, Yayasan Kampung Halaman atas dukungan Yayasan Tifa merilis sebuah film dokumenter ”‰Ahu Parmalim‰” tahun 2017 lalu. Film dokumenter karya sutradara Cicilia Maharani Tunggadewi ini bercerita tentang kehidupan Carles Butar Butar, seorang remaja penganut Ugamo Malim.

Carles Butar Butar adalah remaja Parmalim berusia 17 tahun. Di dalam hidupnya, ia menjalani dua peran besar, sebagai seorang anak yang membantu perekonomian keluarga dengan bekerja di sawah dan seorang remaja yang tengah berusaha meraih cita-citanya sebagai seorang polisi.

Cicilia mengungkapkan, ia memutuskan untuk mengangkat kisah Carles karena tertarik dengan kehidupannya. ‰”Hal yang paling menarik bagi saya adalah di usia belianya, Carles sudah berusaha menyeimbangkan diri, antara berbakti pada keluarga dan memenuhi keinginan pribadinya. Carles mengurus dirinya sebaik yang dia usahakan. Saya percaya sikap Carles tersebut berkaitan dengan apa yang Carles yakini sebagai Parmalim,‰” tutur Cicilia. (Artikel dan video: Yayasan Tifa)

.

View Comments

  • I every time used to study piece of writing in news papers
    but now as I am a user of web so from now I am using net for articles or
    reviews, thanks to web.

  • Nice answer back in return of this difficulty with solid arguments and explaining all on the topic of that.

  • Hello all, here every one is sharing these experience, therefore it's fastidious to read
    this web site, and I used to pay a quick visit this web site everyday.

  • Magnificent beat ! I would like to apprentice even as you amend your site, how could i subscribe for a weblog web site?
    The account helped me a applicable deal. I have been a little bit
    familiar of this your broadcast provided bright transparent
    idea

Recent Posts

Di Balik Kisah Gaza: Ratusan Mahasiswa Ditangkap, Apa Kata Koalisi HAM?

Aksi Israel di Gaza membuat banyak mahasiswa di hampir seluruh penjuru dunia bangkit dan protes.…

1 week ago

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

3 weeks ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

3 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

4 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

4 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

1 month ago