Paspampres AS Ketahuan Boros Selama Pilpres 2016

Pasukan pengawal kepresidenan AS alami salah hitung saat bertugas dalam Pemilu Presiden 2016 lalu, sehingga mereka tekor biaya perjalanan hingga $ 4 juta. CNN mengabarkan, hal itu terungkap dalam laporan Kantor Akuntabilitas Pemerintah, GAO yang diterbitkan Kamis (31/5/2018).

Laporan tersebut menyebutkan pula bahwa pasukan pengawal keamanan AS itu terlalu banyak memberikan dana kepada tim kampanye para calon presiden yang akan bertarung. Terutama biaya perjalanan menggunakan pesawat. 

GAO menyebutkan, pasukan pengawal keamanan menghabiskan dana $ 58 juta untuk biaya perjalanan kampanye. Dari jumlah tersebut, sebanyak $ 17,1 juta di antaranya dibayarkan kepada tim kampanye Donald Trump, Hillary Clinton, Bernie Sanders dan Ben Carson. Uang sebanyak itu dibayar di depan sebagai pembayaran tempat duduk pesawat yang akan digunakan bagi para agen dan petugas pengawal keamanan. Belum lagi pengawalan terhadap para calon wakil presiden. Semua biaya itu dibebankan pada pasukan pengawal keamanan yang menggunakan dana federal AS.

Belum kedengaran, bagaimana mereka akan menagih uang itu dari tim calon presiden. Namun pada 14 Mei lalu, mereka mengirim surat ke sejumlah tim kampanye untuk mengembalikan kelebihan itu sebelum 31 Mei, 2018. Dari rincian kasar diperoleh rincian, dana yang diberikan ke tim Donald Trump sebesar $ 7,3 juta untuk 965 kali perjalanan. Disusul Hillary sebesar $ 7,1 juta untuk 1.317 kali perjalanan, sedangkan pada Bernie Sanders dan Ben Carson hanya $ 2 juta dan $ 600 ribuan.

GAO juga menemukan bukti bahwa tim kampanye Donald Trump menyodorkan kuitansi dua kali kepada pasukan pengawal keamanan itu. ‘’Kuitansi disodorkan untuk tiga kali penerbangan dalam satu hari, yakni pada 1 Maret 2016,’’ bunyi temuan GAO. ‘’Sehingga pasukan pengawal keamanan membayar kelebihan sampai $ 21 ribu,’’ bunyi temuan GAO.

Kecerobohan satuan pengawal AS itu dikecam Bennie Thompson. Wakil Demokrat di Kongres ini menilai tindakan satuan pengawal itu keterlaluan dan meminta mereka agar mencari kelebihan dana itu dari sumber lain saja. ‘’Sudah tahu kebanyakan menggunakan dana, kok baru ketahuan beberapa bulan sebelum kampanye?’’ kata Bennie Thompson. 

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

1 week ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

3 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago