Categories: EconomyEntertainment

Para Bocah China Dieksploitasi agar Jadi Model Pakaian

Sejumlah perusahaan pakaian China telah mengurangi model bocah untuk mempromosikan produk mereka, setelah terjadinya kasus pemukulan seorang bocah model oleh ibunya.

April lalu, media sosial China dikejutkan oleh kasus pemukulan terhadap Niniu, seorang model bocah yang ditendang ibunya. Dalam adegan itu, menurut majalah Quartz, Niniu yang merasa kecapekan jadi model pakaian, ditendang di belakang sebuah bangunan di Kota Hangzhou, China. Sementara itu, video klip lain menggambarkan seorang wanita berteriak ke seorang balita dan memukulnya dengan gantungan pakaian.

 

Aksi kekerasan terhadap model bocah, tak lepas dari meningkatnya bisnis online keperluan bocah, terutama bisnis pakaian. Para orang tua berduyun-duyun menjadikan putra putri mereka sebagai model, karena tergiur bayaran tinggi. Guge, seorang model bocah yang cukup terkenal, mampu meraup $ 4.400 atau sekitar Rp 63 juta dalam sehari. Untuk itu, Guge, model perempuan itu harus menjalani pemotretan mulai 9.00 pagi hingga 14.00 siang di sela-sela jam belajarnya di sekolah.

Tercatat 13 ribu produser pakaian anak-anak di Kota Zhili, China yang menggunakan jasa model para bocah. Bisa dibayangkan berapa banyak model para bocah yang digunakan di seluruh China. Hal itu tentu saja menjadi peluang bagi para orang tua mengekploitasi anak-anaknya. Terutama di kota-kota pusat e-commerce seperti Hangzhou, yang menjadi markas besar Alibaba.

Ibunda Niniu dikabarkan telah menyampaikan maafnya di portal Weibo, beberapa saat setelah video pemukulan itu beredar luas. ”Dia mengaku tak bermaksud berlaku kasar pada Niniu. Itu cuma pukulan ringan biasa. Nggak sakit,” tulisnya. ”Saya kadang menendang saat saya nggak waras aja,” katanya mengaku pada sebuah radio lokal.

Belum jelas, bagaimana pemerintah pusat dan lokal mengawasi penggunaan tenaga anak-anak di bawah umur itu. Mengingat selama ini tidak ada ada kontrak tertulis antara pihak produser pakaian dan orang tua para bocah. Para model bocah itu dibayar kontan setelah acara pemotretan atau pagelaran pakaian berlangsung. (DP).

.

Recent Posts

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 week ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 weeks ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

2 months ago

Dari Kampus Amerika ke Panggung Indonesia

Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…

2 months ago

“Spotlight of Indonesia” Memukau Penonton di Museum Sandy Spring, Maryland

Sandy Spring, Maryland, AS — Riuh tepuk tangan dan decak kagum menggema di Museum Sandy…

2 months ago

Presiden Trump Terapkan Tarif 19 Persen Bagi Produk Indonesia ke AS

Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…

2 months ago