Kelompok Hitam NFAC Unjuk Gigi di Stone Mountain Park, Georgia

Ratusan lelaki berpakaian hitam dan bersenjata berat melakukan parade menuju Stone Mountain Park di Georgia dan menuntut agar lukisan di batu cadas pegunungan itu dibongkar. Dalam peristiwa 4 Juli 2020 itu, tidak ada insiden yang terjadi, di kawasan yang dikenal sebagai pusat kelompok supremasi kulit putih. Termasuk Klu Klux Klan, tulis ABC News.

Sejumlah besar di antara mereka menyandang senjata otomatis atau senjata laras panjang. Bahkan ada di antaranya yang membawa basoka, dan pelontar granat. Juga ada yang mengenakan topeng anti gas beracun sehingga tampak menyeramkan. Ada yang memperkirakan jumlah kelompok ini mencapai 1000 orang.

Mereka yang seluruhnya berkulit hitam itu tergabung dalam kelompok F**king Around Coalition atau NFAC. Dalam percakapan telepon dengan majalah Newsweek, Grand Master Jay, pimpinan kelompok tersebut mengungkapkan bahwa mereka 100 persen berkulit hitam. ”Kami adalah milisi hitam. Kami bukan demonstran. Kami datang ke sini bukan untuk menyanyi,” tuturnya.

”Tujuan milisi kami di Stone Mountain ini mengirim pesan bahwa jika kalian membongkar semua patung-patung di seluruh negeri, bagaimana dengan ini,” kata Grand Master Jay seraya menegaskan bahwa mereka merupakan bagian dari Gerakan Black Lives Matter.

Aksi kelompok NFAC itu tidak dilarang oleh pengelola taman setempat. ”Ini taman umum, dan taman negara. Setiap saat kami kedatangan para pemrotes dari dua pihak. Kami menghargai kebebasan Amandemen Pertama untuk bebas berpendapat,” kata John Bankhead, jurubicara Stone Mountain Memorial.

”Kami paham dengan isu-isu sensitif di sini. Kami menghargai itu dan mengizinkan mereka datang ke sini, sepanjang mereka melakukannya dengan damai dan aman,” lanjut John Bankhead.

Di  tebing The Stone Mountain, Georgia itu, terdapat lukisan Jenderal Robert E. Lee, juga Presiden Konfederasi Jefferson Davis dan Jenderal Thomas J. Stonewall Jackson, tiga mantan pimpinan konfederasi berkulit putih AS. Pahatan itulah yang dituntut agar diruntuhkan, seperti halnya patung-patung para pemimpin konfederasi lain di seluruh AS. (DP)

.

Recent Posts

Di Balik Kisah Gaza: Ratusan Mahasiswa Ditangkap, Apa Kata Koalisi HAM?

Aksi Israel di Gaza membuat banyak mahasiswa di hampir seluruh penjuru dunia bangkit dan protes.…

5 hours ago

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

2 weeks ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

3 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago