Philadelphia mulai menerapkan jam malam pukul 21.00 Rabu malam ini, dan berlaku hingga pukul 6.00 pagi waktu setempat. Menurut rencana, pasukan Garda Nasional mulai diterjunkan pada hari Jumat dan Sabtu pekan ini. Hal itu sesuai dengan Proclamation of Disaster Emergency yang ditanda tangani Gubernur Pennsylvania Tom Wolf.
Ketentuan kondisi darurat itu ditetapkan untuk menghindari aksi kerusuhan dan penjarahan yang berlangsung selama dua hari terakhir. Selama 90 hari kondisi itu diterapkan, kecuali bila kondisi Philadelphia membaik.
Walikota Philadelphia, Jim Kenney menegaskan ”Pemilik warung makan, restoran dan apotek diperintahkan untuk menutup kegiatan pukul 21.00 waktu setempat,” katanya. Setelah itu, ”Mereka diminta melayani antaran ke rumah pelanggan,” kata Jim Kenney.
Sejak kerusuhan meledak Senin pekan ini, tercatat 172 tersangka penjarah telah ditangkap. Mayoritas di antara mereka adalah para remaja yang merampok toko-toko pakaian, sepatu dan peralatan elektronik. Sementara 53 petugas polisi luka-luka, satu di antaranya wanita yang ditabrak mobil.
”Saya sangat terganggu menyaksikan kerusakan yang terjadi di lingkungan kita,” kata Kenney dalam pernyataan persnya. Selama dua hari kawasan bisnis dan pertokoan di Aramingo Avenue di kawasan Port Richmond, sebelah Barat Philadelphia.
Sejumlah pemuda tampak masuk pusat belanja Target dan mengangkut barang-barang elektronik seperti televisi layar lebar. Helikopter CBS News menayangkan para penjarah berlarian keluar toko sambil membawa sepatu bermerk kondang dari toko sepatu Foot Locker. Sementara sejumlah pengunjuk rasa tampak tarik urat dengan petugas anti huru-hara di luar Kantor Polisi Distrik 18 yang terletak di 52th Street.
Pihak kepolisian meminta agar para orang tua murid bertanggung jawab agar putra-putranya tidak ikut menjarah lagi. Mereka yang tinggal di kawasan 12, 16, 18, 19, 24, 25 dan 26 tetap tinggal di dalam rumah. Sejak aksi protes meledak Senin lalu, kawasan itu menjadi pusat aksi unjuk rasa menentang kekerasan polisi, dan berubah menjadi aksi kerusuhan.
Sejumlah pertokoan di kawasan pusat kota Philadelphia, mulai menutup jendela dan pintu-pintu kacanya dengan tripleks tebal, agar tidak dirusak massa. Pihak kepolisian memperkirakan sekitar 1000 penjarah menyerang kawasan Aramingo dan Castor kemarin.
”Saya tidak ingin kota Philadelphia hancur berantakan. Kami tidak membutuhkan hal itu,” kata Rodney Everett, paman Walter Wallace Jr, yang jadi korban penembakan dua polisi Senin sore. Gara-gara kejadian itulah, para demonstran turun ke jalan dan penjarah melakukan aksinya.
Baca & Klik : Penyebab Kerusuhan Massal di Philadelphia …
Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika, menyajikan…
Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…
KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…
During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…
Di sana tempat lahir beta …