Categories: PoliticsTechnology

Anthony Warner Pelaku Pengemboman Nashville Merasa Terancam Jaringan 5G

Lelaki berusia 63 tahun bernama Anthony Quinn Warner dinyatakan sebagai tersangka pelaku pengeboman di Nashville, Tennessee. Dalam penjelasannya kepada pers, Minggu sore waktu setempat, jajaran petugas keamanan dan FBI mengungkapkan pemeriksaan DNA atas potongan tubuh yang tersebar di sekitar lokasi pengeboman, menyatakan bahwa Anthony Quinn Warner adalah pelaku utamanya.

Motivasi pengeboman, karena Anthony khawatir bahwa jaringan 5G yang digunakan sejumlah provider telekomunikasi, akan dijadikan alat pemerintah AS untuk memata-matai warganya. Lelaki yang lama tinggal di Nashville itu bekerja sebagai tenaga ahli IT di sejumlah perusahaan. USA Today mengabarkan, Anthony berpengalaman bekerja di bidang sistem elektronik dan keamanan komputer. Terakhir, ia bekerja sebagai teknisi komputer kontrak untuk perusahaan real estate Fridrich & Clark.

Rekaman Google Street beberapa bulan sebelumnya, memperlihatkan mobil tamasya warna putih yang meledak itu tampak parkir di belakang pagar kayu rumahnya. Para tetangganya juga menyebutkan mobil putih yang terparkir sejak beberapa tahun lalu. Mobil tamasya itu dipasangi tanda dilarang mendekat dan selalu diawasi Anthony.

Suara perempuan yang memperingatkan adanya bom bakal meledak, ternyata suara lelaki yang diduga adalah suara pelaku. Beberapa menit sebelum peledakan, sebuah lagu ‘’Downtown’’ yang dinyanyikan Petula Clark menggema dari dalam mobil RV (Recreation Vehicle) yang meledak di 2nd Ave, Nashville.

 

Lirik lagu tahun 1964 itu, antara lain menyebutkan harapan: ‘’The lights are much brigther here’’. Dan benar juga, bom di dalam mobil RV yang diletakkan di dekat stasiun transmisi telekomunikasi AT&T – sebuah provider komunikasi raksasa AS – meledak, menghancurkan kaca belasan gedung pencakar langit di dekatnya.

Tidak ada indikasi Anthony Quinn Warner bergabung dengan sebuah kelompok tertentu. Lelaki 63 tahun itu pernah memiliki perusahaan pengamanan elektronik Custom Alarms & Electronic pada 1993. Namun karena pertengkaran antar keluarga, akhirnya Anthony dinyatakan bukan lagi pemiliknya.

Sekitar 15 menit sebelum bom meledak, suara peringatan terdengar dari dalam mobil RV putih. Sejak itu jajaran kepolisian menyelamatkan penduduk sekitar dengan menggedor setiap pintu rumah penduduk dan meminta agar segera mengungsi. Aksi penyelamatan penduduk itu menyebabkan 6 petugas polisi setempat disebut sebagai pahlawan penyelamat.

Para polisi penyelamat pemboman Nashville.

Mereka adalah Brenna Horsey, James Luellen, Michael Sipos, Amanda Topping, James Wells dan Sersan Timothy Miller yang rata-rata telah bertugas di kepolisian setempat sejak 21 bulan hingga 11 tahun. (DP)

.

View Comments

Recent Posts

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

2 days ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

3 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 month ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 months ago