Gunakan ”Peluit Kuning” untuk Mencegah Aksi Kekerasan dan Kejahatan

Peluit Kuning atau Sempritan Warna Kuning menjadi alat pengaman bagi warga Asia Amerika menghadapi aksi kekerasan di Philadelphia dan kota-kota besar AS lainnya.

Sejak tahun 2021 lalu, ratusan ribu peluit kuning disebarkan ke beberapa kota dan negara bagian di AS. Rencana awalnya hanya disebarkan ribuan jumlahnya, tapi dalam waktu kurang dari 6 pekan jumlah yang disebarkan mencapai 400 ribu buah peluit. 

‘’Peluit ditiup kencang-kencang untuk menandakan adanya bahaya. Sehingga dapat mengundang perhatian banyak pihak,’’ kata Anne Martin Montgomery, salah seorang aktivis yang putrinya mengalami pelecehan dan gangguan di kereta bawah tanah saat pergi ke sekolah di New York.

The Philadelphia Chinatown Development Corp telah membagikan secara gratis alat itu. Bersama dengan organisasi lain seperti Korean American Association of Greater Philadelphia, SEAMMAAC, Penn Asian Senior Services, The Pottstown NAACP dan Pennsylvania Hospital.

Ide Peluit atau sempritan warna kuning yang dilengkapi dengan gelang plastik ini dari Hsu-Tang. Wanita Tionghoa dari Gurun Taklamakan ini selalu membawa peluit, jika ia tersesat atau terpisah dari kelompoknya.

‘’Tidak perlu baterai dan tidak usah pintar bahasa Inggris untuk menggunakannya. Cukup ditiup dan menghalau orang yang hendak berbuat buruk,’’ tulis The Philadelphia Inquirer.

Karena itu, Oscar Tang akhirnya bertekad memproduksi peluit khusus anti-kejahatan ini. ‘’Mari kita bikin dan sebarkan Peluit Kuning. Ini berguna melawan kebencian anti-Asia dan kekerasan,’’ tutur Oscar Tang, Imigran Taiwan yang hijrah ke Washington DC saat berusia 11 tahun. Orang tuanya melarikan diri dari kekejaman Komunis Mao Ze-Dong pada 1948. 

‘’Pakailah Peluit Kuning di pergelangan tangan. Jika dalam keadaan bahaya, tiup sempritan itu. Jika anda mendengar suara peluit, segera telepon 911. Sebarkan pesan ini ke media sosial,’’  kata Oscar Tang. 

Proyek Peluit Kuning ini pertama kali digunakan oleh kelompok orang-orang lanjut usia di Chinatown, New York. Kemudian menyebar ke ratusan kelompok atau organisasi lain, perpustakaan, perguruan tinggi, kelompok sosial, grup-grup dan kelompok lain. Kenapa berwarna kuning? Mungkin identik dengan warna kuning, warna kulit warga Asia.

Tapi yang jelas ”Peluit Kuning” adalah simbol perlindungan diri dan solidaritas sesama melawan kekerasan anti-Asia. Peluit adalah alat sederhana yang punya beraneka ragam manfaat. Dan yang terpenting, memberi tanda untuk meminta pertolongan bagi seluruh warga Amerika Serikat. (DP)

 

 

.

View Comments

Recent Posts

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 week ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 weeks ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

2 months ago

Dari Kampus Amerika ke Panggung Indonesia

Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…

2 months ago

“Spotlight of Indonesia” Memukau Penonton di Museum Sandy Spring, Maryland

Sandy Spring, Maryland, AS — Riuh tepuk tangan dan decak kagum menggema di Museum Sandy…

2 months ago

Presiden Trump Terapkan Tarif 19 Persen Bagi Produk Indonesia ke AS

Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…

2 months ago