Bernostalgia Bersama Bob Tutupoly & Benyamin Suaeb

Di antara deretan penyanyi Indonesia, ada dua penyanyi legendaris yang namanya selalu dikenang. Mereka adalah Bob Tutupoly yang wafat pada 5 Juli 2022 di usia 82 tahun, dan Benyamin Sueb, penyanyi sekaligus pelawak serba bisa yang wafat pada 5 September 1995.

Bob Tutupoly yang lahir dengan nama Bobby Willem Tutupoly lahir 13 November 1939, di Rumah Sakit William ​​Booth, Jalan Diponegoro, Surabaya. Bob kemudian dikenal sebagai penyanyi dengan deretan lagu-lagu, setelah bergabung dengan Kwartet Jazz di RRI Surabaya pimpinan Didi Pattirane.  Di antara lagu-lagunya yang populer adalah ‘’Lidah Tak Bertulang’’, ‘’Tiada Maaf Bagimu’’, ‘’Tinggi Gunung Seribu Janji’’ dan banyak lagi. 

Pada 1969, Bob hijrah ke New York, AS dan menjadi manajer sekaligus penyanyi Restoran Ramayana, milik Pertamina. Setelah kembali ke Indonesia pada 1977 namanya mencuat kembali setelah membawakan lagu Widuri, ciptaan Slamet Adriyadi.

Sedangkan Benyamin Suaeb lahir di Kemayoran, Jakarta pada 5 Maret 1939. Penyanyi, pelawak dan aktor serba bisa ini, dilahirkan dari pasangan Suaeb dan Aisyah. Setelah ayahnya wafat, Benjamin menjadi penyanyi keliling. Benjamin harus menggagalkan cita-citanya menjadi pilot karena dilarang ibunya. Ia kemudian menjadi penjual roti dan kondektur bis. Meski begitu, Benjamin sempat kuliah di Akademi Perbankan di Jakarta.

Pada tahun 1950-an, Benyamin bergabung dengan Melody Boys yang memainkan lagu-lagu jazz, rhumba, cha-cha, blues dan rock n roll. Kelompok ini menyanyikan lagu-lagu seperti ‘’When I am Fall in Love’’; ‘’Blue Moon’’ dan Unchained Melody. Pernah bergabung dengan Jack Lemmers dan Bill Saragih. Bersama Bing Slamet, Benjamin pernah mengarang beberapa lagu. Seperti Nonton Bioskop, Hujan Gerimis, Endeng-Endengan dan Ada-ada Saja.

Jadi, jangan heran apabila Benyamin Suaeb cukup fasih menyanyikan lagu ‘’Love is a Many Splendored Thing’’ bersama Bob Tutupoly. (DP).

.

View Comments

  • I don't think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

3 weeks ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

3 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

4 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

1 month ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 months ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 months ago