Kisah Riani Abdul Rasyid di Philadelphia, AS

Banyak yang terkejut tatkala mengalami kenyataan hidup di Amerika Serikat. Negara kaya dan adidaya ini ternyata tak seindah seperti yang ditawarkan dalam cerita-cerita film. Hal itulah yang dialami Riani Abdul Rasyid yang harus banting tulang untuk menghidupi tiga putri dan satu putranya.

Riani, 54 tahun yang tinggal bersama ibunda di kawasan Cibubur, Jawa Barat ini, terkejut tatkala ia dan suaminya harus tinggal bersama warga Indonesia lainnya dalam sebuah rumah sewaan di Philadelphia, Pennsylvania. ‘’Saya sungguh kaget, karena biasanya tidak bercampur dengan orang lain,’’ tutur Riani yang tiba di Philadelphia pada tahun 2002, menyusul suaminya yang datang lebih dulu.

Untuk menghemat biaya, Riani berpindah dari satu apartemen ke apartemen lain yang berukuran lebih kecil. Ia pun harus bekerja berpindah-pindah dari pabrik satu ke pabrik lainnya. Sampai akhirnya ia diterima di sebuah warung Deli, menjual berbagai makanan siap saji seperti sandwich, burger dan lainnya.

Kejujuran Riani menyebabkan dipercaya untuk mengelola sebuah fasilitas cuci pakaian atau laundry di kawasan Selatan Philadelphia. Mulai dari menjaga toko, mengelola keuangan, mengawasi pengunjung, hingga membersihkan ruangan. ‘’Bos saya kini memiliki tiga tempat usaha laundry dari semula cuma satu,’’ tuturnya.

Bahkan Riani masih menyisihkan waktu untuk membuat jajanan seperti Combro, Tempe Goreng, Keripik, dan penganan lainnya untuk membantu suaminya yang kala itu bergaji kecil. Jajanan itu dititipkan di toko-toko makanan Indonesia di Philadelphia.

Kini, Riani mampu membiayai anak-anaknya. Ramzy M Raihan, putra pertamanya kini telah bekerja sebagai perawat di Children Hospital of Philadelphia. Jasmine, putri keduanya kuliah di Temple University tingkat dua bidang pendidikan. Dua putri kembarnya yani Khalda dan Khansa masih bersekolah di SLTA kelas 12. Mereka masing-masing telah bekerja paruh waktu di restoran d’Eli Old Nelson Parkway dan satu putrinya di Chili Restaurant di Chinatown, Philadelphia.

Cerita lengkap perjuangan Riani dapat disimak dalam video wawancara di atas. ‘’Ibarat lilin, walau nyalanya kecil, tapi bisa bermanfaat untuk orang lain,’’ kata Riani menutup pembicaraan. (DP)

.

Recent Posts

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

4 days ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

5 days ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

2 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

4 weeks ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

1 month ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

3 months ago