Diskusi Pasca Siaran Radio BBC Indonesia Menghilang dari Udara

Siaran Radio BBC Indonesia dihentikan. Sejak 1 Januari 2023, radio yang berpusat di London itu tidak mengudara menemani pendengarnya lagi, selanjutnya, formatnya diganti siaran lewat internet atau podcast.

Dalam acara pertemuan daring lewat Zoom oleh Indonesianlantern.com, Minggu 8 Januari lalu, sekitar 20 wartawan BBC Indonesia mengungkapkan cerita di balik penutupan siaran itu. Di antaranya Endang Nurdin, Rohmatin Benazir, Muhammad Susilo, Haryo Ristamadji, Abdullah Alamudi, Eka Budianta. ”Padahal BBC Indonesia meniarkan siaran pertamanya 73 tahun lalu,’’ tutur Abdullah Alamudi, mantan penyiar BBC Indonesia.

BBC memutuskan untuk fokus ke digital dan menghentikan sebagian besar siaran radio dari 42 bahasa. Di antara yang dihentikan termasuk BBC Indonesia – tepatnya pada akhir Desember 2022, setelah lebih 70 tahun mengudara. BBC World Service terdiri dari 42 bahasa asing. Antara lain Bahasa China, Arab, Urdu, Hindi, Thailand, termasuk Indonesia. Semua program itu tidak ada lagi. 

‘’Siaran radio yang biasanya disiarkan pada jam-jam tertentu tiap hari tidak ada lagi, diganti dengan format seperti podcast atau liputan khusus. Belum diputuskan apa bentuknya,’’ tutur Muhammad Susilo. Penyiar senior BBC itu juga menjelaskan bahwa ‘’Pembiayaan dana diperoleh iuran radio yang dibayarkan warga Inggris,’’ jelas Susilo. Dulu, di Indonesia iuran ini pernah ada, tapi sekarang tidak ada lagi.

Yang akan berakhir juga kerjasama BBC London dengan sejumlah radio di tanah air. Beberapa kerjasama ini masih dibutuhkan untuk format internet. Dalam ngobrol santai itu, hadir sejumlah mitra BBC dari Indonesia, di antaranya Etty  Hariyani dari Smart FM Balikpapan, Haryo Ristamaji, editor radio El Shinta mantan mitra radio BBC, juga Hidayatullah, kontributor BBC dari Aceh, serta lainnya.

‘’Saya merasa mendapat bimbingan dari BBC London. Terutama dari para seniornya seperti Endang Nurdin, Mohammad Susilo dan Rohmatin Bonasir. ‘’Rasanya saya seperti sekolah,’’ tutur Hidayatullah. Peranan BBC London menyumbang ratusan pesawat radio penerima siaran dari London, untuk dibagi-bagikan kepada para korban Tsunami 2016, menjadi pengalaman bersejarah bagi awak BBC Indonesia.

Untuk menyaksikan diskusi lengkap yang berlangsung selama dua jam, silakan klik tautan diskusi BBC London di atas. Juga siaran terakhir BBC Indonesia berjudul ”Kisah Tujuh Dekade Radio BBC Indonesia” sebelum menghilang dari sinyal radio untuk selamanya. Mengharukan. (DP)

 

.

View Comments

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

2 weeks ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

2 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

3 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

4 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago