Presiden Trump Diadili Selasa Akibat Menyuap Bintang Film Dewasa

Sekitar pukul 2.15 siang waktu New York, Presiden Donald Trump akan hadir di kantor polisi. Entah di Kantor Polisi Queens atau Manhattan, New York Selasa ini. Mantan presiden berusia 76 tahun yang lahir dan memiliki KTP New York itu, secara resmi akan menghadapi dakwaan serius: Melakukan penyuapan kepada seorang bintang film dewasa bernama Stormy Daniels.

Kasus ini merupakan kasus kriminal pertama yang menyangkut kepala negara AS. Sebab selama ini, tidak ada satupun pemimpin negara AS yang dituduh melakukan tindak kriminal.

Setelah diambil sidik jarinya dan dipotret  – ini prosedur normal bagi pelaku kriminal – Presiden Trump, kelahiran New York itu,  akan melakukan negosiasi dengan membayar sejumlah uang jaminan agar bisa dikenai status tahanan luar. Selanjutnya, mantan pemimpin AS itu akan menghadapi sekitar 30 dakwaan di Pengadilan Negeri Manhattan.

Di antara puluhan dakwaan yang disusun Jaksa Penuntut Umum Distrik Manhattan, Alvin Bragg itu, menyangkut kasus penyuapan tahun 2016. Saat Trump berkampanye hendak mencalonkan diri sebagai presiden, ia didakwa membayar $ 130 ribu uang tutup mulut kepada Stormy Daniels, bintang film dewasa AS. Dana yang dibayarkan lewat pengacara pribadinya, Daniel Cohen itu dimaksudkan untuk membungkam Stormy Daniels yang pernah menjalin asmara dengan Donald Trump beberapa tahun sebelumnya.

Dikhawatirkan, jika Stormy Daniels bernyanyi, niscaya posisi Trump sebagai calon kuat Partai Republik di Pemilu 2016, bakal terancam. Aksi penyuapan itulah yang diakui Cohen saat ia diadili tahun 2018. Dalam penuturannya Cohen mengakui membayari Stormy Daniels, yang kelak dibayar secara dicicil oleh salah satu perusahaan Trump. 

 Sedangkan puluhan dakwaan lain, antara lain: Tuduhan ikut mengompori aksi pendudukan Gedung Parlemen Capitol Hill 6 Januari 2021 yang kini tengah digodok Departemen Kehakiman AS. Juga, menyimpan dokumen rahasia negara di kediamannya di Mar-a-lago Florida. Juga berupaya mencampuri hasil pemilu di Georgia. Dan, tuduhan memperkosa penulis E. Jean Carroll, yang telah dibantah pihak Trump.

Lalu apakah proses peradilan ini bakal mempengaruhi popularitas Donals Trump yang akan maju lagi dalam Pemilu Presiden 5 November 2024 nanti? ‘’Hadeh nggak ngaruh, karena banyak pendukungnya yang masih cinta Trump,’’ tutur Hank Sheinkopf, ahli strategi Partai Demokrat di New York. Bagi mereka yang mati-matian membela Trump, proses hukum di New York tidak berpengaruh sama sekali. ‘’Malah sebaliknya, kasus ini akan memberi nilai tambah bagi Trump, karena dianggap sebagai korban yang diperlakukan sewenang-wenang,’’ tambah Hank Sheinkopf kepada CNN. (DP)

 

.

View Comments

Recent Posts

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 week ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 weeks ago

Skandal Seks Belasan Biksu Mengguncang Thailand

Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…

2 months ago

Dari Kampus Amerika ke Panggung Indonesia

Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…

2 months ago

“Spotlight of Indonesia” Memukau Penonton di Museum Sandy Spring, Maryland

Sandy Spring, Maryland, AS — Riuh tepuk tangan dan decak kagum menggema di Museum Sandy…

2 months ago

Presiden Trump Terapkan Tarif 19 Persen Bagi Produk Indonesia ke AS

Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…

2 months ago