DR Amanah Nurish adalah dosen tamu ( salah satu penerima Fulbright Visiting Scholar) di Stanford University (Universitas Stanford), Amerika Serikat. Beliau adalah anthropologists Indonesia pertama yang mengajar di universitas ternama tersebut. Wanita yang berasal dari Banyuwangi ini pernah menempuh pendidikan di US sebelum beliau kembali ke Indonesia beberapa tahun lalu. Nurish menjelaskan tentang diaspora Indonesia khususnya yang berada di Amerika. Menurut teori yang dikemukakan Nurish, orang Indonesia yang datang ke Amerika untuk berpindah atau menetap, dilatarbelakangi oleh tiga alasan : 1. Mereka memiliki latar belakang pendidikan, 2. Mereka memiliki kapital keuangan yang cukup, 3. Mereka bukan bagian dari 2 group tersebut. Group ke-3 ini biasanya mereka mempunyai masalah di Indonesia dan memutuskan untuk pindah ke Amerika dengan harapan masalah mereka bisa terselesaikan. Masalah tersebut bisa merupakan masalah keuangan, masalah keluarga ataupun masalah pribadi. Banyak orang berasumsi bahwa Amerika adalah surga dunia, padahal kadang tidak seindah yang dibayangkan. Kasus-kasus mental health juga banyak ditemui di Amerika, tidak sedikit pula yang datang ke Amerika bukan bertambah kaya malah sebaliknya.
Nurish sempat berjumpa dengan diaspora Indonesia dan mengadakan bincang-bincang tentang “The Future of Indonesian American in the US. Inti dari perbincangan itu adalah : diaspora Indonesia perlu melanjutkan identitas ke Nusantaraan dan juga harus bisa beradaptasi dengan berbagai budaya di negara Amerika yang merupakan melting pot.
(Hany Desiyanti)
Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…
Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…
Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…
Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…
Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…
Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…