Xiaofeng Wang, seorang ilmuwan komputer ternama yang telah dua dekade meneliti kriptografi, privasi, dan keamanan siber, dilaporkan menghilang tanpa jejak. Dalam perkembangan yang mengejutkan, semua informasi terkait Wang telah dihapus dari situs resmi Indiana University, Bloomington—termasuk profil dosennya, akun email, dan nomor teleponnya.

Wang selama ini dikenal sebagai Wakil Dekan Bidang Penelitian di Luddy School of Informatics, Computing, and Engineering. Ia juga merupakan anggota Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) serta American Association for the Advancement of Science (AAAS). Menurut pihak universitas, Wang memimpin berbagai proyek riset senilai hampir 23 juta dolar selama 21 tahun masa kerjanya.

Namun kini, tidak hanya profil akademis Wang yang hilang dari situs universitas, tetapi juga informasi mengenai istrinya, Nianli Ma, yang sebelumnya bekerja sebagai Analis dan Programmer Senior di divisi Library Technologies. Ketika dimintai konfirmasi melalui email, juru bicara Indiana University menolak memberikan keterangan mengenai status pasangan tersebut, termasuk alasan penghapusan data mereka.

Penggeledahan oleh FBI

Media lokal The Bloomingtonian dan Herald-Times melaporkan bahwa sejumlah agen FBI terlihat mendatangi rumah Wang dan Ma di Carmel, Indiana, pada Jumat, 28 Maret lalu. Mereka melakukan penggeledahan, meski hingga saat ini belum ada rincian resmi terkait operasi tersebut. Tidak diketahui pengadilan distrik mana yang mengeluarkan surat perintah, dan apakah pasangan itu telah ditahan.

“Kami dapat memastikan bahwa kami melakukan kegiatan penegakan hukum di sebuah alamat di Carmel, yang disahkan oleh pengadilan. Tapi kami tidak memiliki komentar lebih lanjut,” kata juru bicara FBI melalui pernyataan tertulis kepada media lokal.

Kekhawatiran dari Komunitas Akademik

Ketidakhadiran Wang menimbulkan kegelisahan di kalangan akademisi dan komunitas keamanan siber. Beberapa rekan sejawat menyuarakan keprihatinan mereka di media sosial, mempertanyakan transparansi dalam penanganan kasus ini.

“Semua ini benar-benar tidak normal. Kabarnya dia sudah hilang selama dua minggu dan para mahasiswanya tidak bisa menghubunginya. Bagaimana bisa ini tidak terdeteksi selama dua minggu?” tulis Matthew Green, profesor kriptografi dari Johns Hopkins University, di akun Mastodon miliknya.

Matt Blaze, profesor ilmu komputer dan hukum dari Georgetown University, juga menyuarakan hal serupa. “Sulit dibayangkan alasan universitas menghapus semua jejak seolah-olah dia tidak pernah bekerja di sana. Mencopot seorang profesor bukanlah proses yang bisa dilakukan dalam sehari,” tulisnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak universitas maupun otoritas penegak hukum mengenai keberadaan Wang atau alasan di balik penghapusan semua rekam jejak akademiknya.

-Tim Lantern-

IL

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

5 days ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

6 days ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

2 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago