Hampir separuh warga Asia-Amerika mengaku pernah dihina atau dipanggil dengan sebutan yang merendahkan dalam setahun terakhir. Sebanyak 63% percaya bahwa mereka akan mengalami diskriminasi dalam lima tahun ke depan.
Di tengah ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta setelah masa pandemi Covid-19, warga Asia-Amerika kembali menghadapi bayang-bayang mitos “yellow peril” — sebuah stereotip lama yang menggambarkan orang Asia sebagai ancaman terhadap dunia Barat.
Hal ini terungkap dalam laporan tahunan kelima STAATUS Index (Social Tracking of Asian Americans in the U.S.) yang dirilis awal Mei ini oleh The Asian American Foundation (TAAF). Survei ini melibatkan 4.909 responden berusia di atas 16 tahun dari seluruh AS dan dilakukan dari 22 Januari hingga 25 Februari 2025.
Ancaman terhadap Keamanan Nasional?
Satu dari empat warga Amerika dalam survei tersebut percaya bahwa warga keturunan Tionghoa merupakan ancaman bagi masyarakat AS, terutama terkait isu keamanan nasional. Sekitar 62% responden menyebut Tiongkok sebagai ancaman terbesar bagi Amerika, dengan 73% di antaranya mengaitkannya langsung dengan isu keamanan nasional.
Pandangan serupa juga tercermin dalam persepsi terhadap komunitas Asia lainnya. Sebanyak 56% responden tidak sepenuhnya setuju bahwa penahanan massal warga keturunan Jepang selama Perang Dunia II adalah sebuah kesalahan. Para peneliti menyebut temuan ini sebagai peringatan bahwa publik mungkin enggan menentang pelanggaran terhadap kebebasan sipil warga Asia-Amerika di masa mendatang.
Dilarang Membeli Tanah
Empat dari sepuluh responden mendukung peraturan yang melarang warga negara asing membeli tanah di Amerika. Beberapa negara bagian seperti Florida, Montana, Virginia, dan North Dakota telah mengesahkan aturan tersebut, khususnya terhadap warga negara Tiongkok. Sementara itu, Georgia, Iowa, dan Kansas sedang mempertimbangkannya. Pada 9 Mei lalu, DPR Texas mengesahkan rancangan undang-undang paling ketat yang melarang warga negara dari Tiongkok, Iran, Korea Utara, dan Rusia untuk membeli atau menyewa properti.
Pemimpin Kaukus Demokrat DPR Texas, Gene Wu, mengecam kebijakan itu sebagai tindakan rasis yang dapat meningkatkan kejahatan kebencian terhadap komunitas Asia-Amerika.
“Komunitas kita sedang terancam. Kesetiaan kita terhadap Amerika selalu dipertanyakan,” ujar Sruthi Chandrasekaran, Direktur Data dan Riset di TAAF, kepada American Community Media. “Hanya butuh satu percikan kecil untuk menyeret seluruh komunitas ke dalam serangan.”
Cap “Orang Asing Abadi”
Salah satu stereotip yang terus melekat pada warga Asia-Amerika adalah anggapan sebagai “perantau abadi” — selalu dianggap sebagai orang asing meskipun telah tinggal selama beberapa generasi di Amerika. Mereka tetap dinilai lebih loyal kepada negara asal ketimbang AS.
Dalam setahun terakhir, hampir separuh responden Asia-Amerika mengatakan pernah dihina atau dipanggil dengan sebutan buruk. Lebih dari sepertiga mengaku pernah dilecehkan atau diancam, dan 15% mengalami kekerasan fisik. Hampir dua pertiga merasa tidak aman berada di tempat umum tertentu.
Dilema “Model Minority”
Ironisnya, di sisi lain, warga Asia-Amerika juga masih dibebani mitos “model minority” — anggapan bahwa mereka adalah kelompok minoritas yang sukses dan patuh. Sebanyak 20% responden percaya bahwa murid-murid Asia-Amerika menjadi penyebab anak-anak mereka tidak diterima di universitas bergengsi seperti Ivy League.
Sebagian besar responden menyebut warga Asia-Amerika sebagai “pekerja keras”, “hebat dalam matematika”, dan “berhasil secara ekonomi”. Namun pada saat yang sama, mereka juga digambarkan sebagai pribadi yang canggung, kurang karismatik, orang asing, dan pembawa penyakit.
* ditulis oleh Sunita Sohrabji untuk American Community Media (https://americancommunitymedia.org)
Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…
Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…
Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…
Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…
Seorang diplomat Indonesia ditemukan tewas di sebuah guest house di Jakarta, Selasa lalu. Diplomat bernama…
View Comments
여유증 수술비용
지방흡입만 하면 약 100만~200만 원 정도입니다.
유선조직 제거 포함 약 200만~400만 원 정도입니다.
수술 전 진단 검사 비용으로 초음파/검사비 약 5만~15만 원 정도입니다.
https://trueman75.co.kr/Body/insurance
---------------------------------------------------------
The discussion on “Yellow Peril” Still Haunts Asian Americans highlights how stereotypes continue to affect communities even today. These historical biases show the importance of addressing discrimination through education and awareness. Similarly, in academics, students often face challenges in breaking stereotypes of complex subjects. For example, many struggle with how to write customer relationship management assignments, as it requires both critical thinking and structured writing. Combating bias and building knowledge both demand clarity and persistence.
Muy bien escrito e informativo. ¡He guardado esta página en mis favoritos para futuras consultas!
Bulk Vapes UK is your trusted source for the Best Disposable Vape Wholesale deals in the UK. We supply retailers, vape shops, and distributors with a wide selection of authentic disposable vapes from leading brands at highly competitive wholesale prices.