Deia Schlosberg dan Lindsey Grayzel, dua pembuat film dokumenter AS diancam puluhan tahun penjara karena merekam aksi protes pembangunan jalur pipa minyak yang melintas di sejumlah negara bagian.
Schlosberg, pembuat film berbasis di New York ditangkap setelah merekam kegiatan pengunjuk rasa di TransCanada Pipeline di Pembina County, North Dakota, 11 Oktober lalu. The Guardian memperkirakan Schlosberg, 36 menghadapi tiga tuduhan sehingga diancam hukuman penjara 45 tahun. ‘’Wartawan itu dijatuhi hukuman 45 tahun karena meliput protes di North Dakota. Sebagai catatan, saya diancam hukuman 30 tahun penjara,’’ tulis Edward Snowden, pembocor dokumen NSA dalam twitternya mendukung Deia Schlosberg.
Sementara itu, Lindsey Grayzel, pembuat film Portland, Oregon juga ditahan saat meliput protes pembangunan pipa minyak di Skagit County, Washington pada hari yang sama. Lindsey bersama sinematografernya Carl Davis juga pernah meliput kegiatan aksi protes yang dilakukan Ken Ward, aktivis lingkungan. Bila bersalah, Lindsey maupun Carl Davis diancam hukuman 30 tahun.
‘’Setiap orang perlu waspada bahwa hak-hak kami seperti dijamin Amandemen I, yang menyatakan kebebasan berbicara, terancam bahaya,’’ tutur Lindsey Grayzel, 41 tahun. ‘’Ini bukan menyangkut saya atau aktivis atau pemrotes pembangunan pipa minyak. Ini berkaitan erat dengan hak-hak umum untuk mengetahui apa yang tengah berlangsung di negeri ini,’’ kata Lindsey. (DP).
Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…
Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…
Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…
Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…
Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…