Categories: Uncategorized

Konser Badai Pasti Berlalu Plus bersama Eros Djarot & Yockie Suryo Prayogo

Seniman kawakan Eros Djarot menutup konser Badai Pasti Berlalu Plus yang diaransemen oleh Yockie Suryo Prayogo. Ia naik ke atas panggung untuk menyanyikan lagu ciptaannya yang berjudul “Pelangi”, Minggu (6/11/2016).

Sebelum menyanyi dalam konser yang juga digunakan sebagai acara Dies Natalis ke-61 Fisipol UGM, pencipta lagu ternama itu sempat bercerita soal masa lalunya di Yogyakarta. “Saya anak Yogyakarta, SMP saya adalah SMP 8, saya bisa begini itu berkat Ibu Mandoyo, kepala sekolah saya sewaktu SMP,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut peran kepala sekolahnya itu.

Eros dan Jockie saat manggung di Hard Rock Cafe, Juli 2016 (Xi Creative)

Eros juga sempat ingin melontarkan tanggapannya soal politik, akan tetapi segera membatalkan niatnya. “Tidak jadi komentar, I love you Jokowi dan Amien Rais I love you, too,” ujarnya. Ia mengungkapkan, lahirnya lagu-lagu yang diciptakannya atas nama cinta dan negeri ini telah kehilangan yang sangat substansial, cinta.

Sebelum Eros Djarot naik ke atas panggung, penyanyi Berlian Hutauruk mendapat standing applause dari penonton. Suara soprannya sama sekali tidak berubah saat menyanyikan lagu “Badai Pasti Berlalu”, sesuai dengan judul konser malam itu.

Eros Djarot (foto: Bione)

“Ada kata plus dalam judul yang artinya lagu-lagu yang ditampilkan tidak hanya original soundtrack film Badai Pasti Berlalu, tetapi juga lagu-lagu di era 1970-1980-an yang diciptakan oleh teman-teman saya,” tutur Yockie Suryo Prayogo.

Konser ini menampilkan penyanyi era lawas dan masa kini sebagai representasi musik yang diaransemen olehnya bisa dinikmati segala kalangan. Sebut saja, Bonita, putri dari Koes Hendratmo yang membawakan lagu “Semusim” dan “Merpati Putih”.

Fryda Luciana, penyanyi wanita yang sempat menjadi idola di pertengahan 1990-an pun ikut unjuk gigi membawakan lagu ciptaan Eros Djarot yang berjudul “Rindu”. Lagu ini pun pernah dinyanyikan ulang oleh Agnes Monica. Penampilan Louisse Hutauruk yang atraktif juga menghibur penonton. Ia membawakan lagu berjudul “Khayal” lengkap dengan gerakan-gerakannya yang sangat 1970-an, tampak kaku-kaku dan penuh hentakan.

Tidak ketinggalan, dalam konsernya kali ini Yockie juga memperkenalkan anaknya, Sarah Anjani, kepada penonton. Perempuan berusia 27 tahun itu menyanyikan lagu yang dulu dibawakan oleh Andi M Matalata yang berjudul “Hasrat dan Cita”.

“Nuansa Bening” yang dilantunkan Keenan Nasution juga mampu menghipnotis penonton untuk bernyanyi bersama sampai lagu selesai. Berbeda halnya dengan Dian Pramana Putra yang muncul dari belakang penonton sembari membawakan lagu “Melati Pujaan Hati”. Ia menjadi sasaran para perempuan setengah baya untuk berfoto. (Switzy Sabandar/Liputan 6)

IL

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

6 hours ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

1 day ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

1 week ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

2 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

4 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago