Rusia berupaya mempengaruhi hasil pemilu di berbagai negara Eropa tahun ini, dengan menggunakan berita bohong atau ‘fake news’.
The Telegraph mengabarkan hal itu diingatkan oleh sebuah tim gugus tugas yang dibentuk Uni Eropa, Selasa (24/1/2017). Dalam laporannya, gugus tugas tersebut menyebut Uni Eropa mengalokasikan dana ke satuan East StratCom untuk menangkal informasi keliru yang disebarkan Rusia ke beberapa negara. Di antaranya pemilihan di Prancis, Jerman dan Belanda.
‘’Setidaknya ditemukan sejumlah besar kampanye disinformasi untuk mempengaruhi pemilu di Uni Eropa, para politikus dan pejabat lainnya,’’ tutur sebuah sumber yang dekat dengan gugus tugas itu kepada Majalah Jerman Der Spiegel. ‘’Bahkan sebagian di antaranya diorganisasi secara rapi,’’ lanjut sumber tadi. ‘’Caranya, mirip yang dilakukan terhadap AS,’’ kata sumber lainnya.
Menurut mereka, sasaran pertamanya adalah Angela Merkel, yang akan digempur dengan berita-berita bohong yang berkaitan dengan kebijaksanaannya. Di antaranya mengenai pengungsi dan dukungannya menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. ‘’Informasi keliru itu merupakan bagian dari kebijaksaaan pemerintah Moscow, sekaligus menjadi alat militer bagi Kremlin,’’ tulis The Telegraph.
East StratCom yang didirikan tahun 2015 lalu menemukan sekitar 2.500 contoh berita bohong yang disebarkan dalam 18 bahasa asing dalam jangka waktu 15 bulan saja. Berita itu diproduksi setiap hari dan disiarkan dalam berbagai bahasa itu antara lain memberitakan gereja tertua di Jerman dibakar oleh 1.000 warga Muslim sambil meneriakkan Allahu Akbar.
Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika, menyajikan…
Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…
KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…
During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…
Di sana tempat lahir beta …