Pemerintah Rusia menuntut Bill O’Reilly, pemandu acara di Fox News untuk minta maaf karena menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai ‘pembunuh’.
Associated Press mengabarkan, tuntutan tersebut diutarakan Dmitry Peskov, Senin (6/2/2017). ‘’Kami menimbang bahwa kata-kata wartawan Fox News itu tidak dapat diterima dan menghina,’’ kata Demitry Peskov. ‘’Terus terang saja, kami lebih suka bila stasiun televisi yang cukup terhormat itu meminta maaf kepada Presiden Rusia,’’ sambungnya.
Dalam wawancara khususnya dengan Presiden AS Donald Trump Ahad (5/2/2017), Bill O’Reilly seringkali mengeluarkan kata ‘pembunuh’. Kata tersebut digunakan O’Reilly untuk menekan Trump untuk menjelaskan kenapa pemimpin AS itu menghormati seorang pemimpin yang beberapa kali terlibat kasus pembunuhan. Di antaranya dengan sejumlah wartawan dan para tokoh oposisi Rusia.
Saat menjawab pertanyaan itu, Donald Trump mengelak dengan menjelaskan bahwa ‘’AS juga punya banyak pembunuh. Apa anda pikir negara kita ini tidak berdosa?’’ jawab Trump. ‘’Coba lihat apa yang kita lakukan selama ini. Kita juga melakukan kekeliruan.
Sampai hari ini, pihak Fox News dan Bill O’Reilly tidak menanggapi permintaan Kremlin. Namun saat diklarifikasi, Donald Trump tampak mengelak seraya menjelaskan, ‘’Saya tidak perlu melakukan klarifikasi. Pertanyaannya, apakah anda menghargai dia,’’ kata Trump balik bertanya. ‘’Dia adalah pemimpin sebuah negara besar,’’ sambung Trump.
Isu biaya hidup, inflasi, dan imigrasi kerap mendominasi pemberitaan media di Amerika Serikat. Di tengah…
Cost of living, inflation, and immigration: buzzwords that encapsulate the main topic of news outlets.…
Sabtu, 6 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 916 orang meninggal dunia,…
Pada 22 November 2025, di sebuah ruangan di Asian Arts Initiative, Philadelphia, Riyan Pondaga akhirnya…
Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…
Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…