Categories: DiasporaEconomy

Warga China Serukan Boikot United Airlines

Penumpang pesawat komersial dari China melakukan boikot tidak akan menumpang Maskapai Penerbangan United Airlines, setelah seorang penumpang Asia diseret paksa turun dari pesawat.

Mashable.com melaporkan Selasa (11/4/2017), sebanyak 180 juta pengguna Weibo – Twitter versi China – mengimbau warga China agar tidak menumpang United Airlines. Ratusan ribu orang menggunting kartu anggota United Airlines, sebagai balasan atas tindakan United Airlines terhadap David Dao, warga AS berdarah Asia.

‘’Saya memulai aksi boikot,’’ tulis salah satu netizen. Hal yang sama juga dilakukan TravellingKid, yang tinggal di AS. ‘’Saya tak percaya hal seperti itu bisa terjadi di pelataran rumah saya. Teman-temanku segera membatalkan penerbangan dengan United Airlines,’’ tulisnya. Demikian juga MeiMeidiShouZi: ‘’Banyak penumpang lain yang bisa diminta turun, tapi kenapa memilih dokter Asia berusia 69 tahun? Bahkan mereka memukuli dan menyeret korban? Komputer kalian ternyata bisa memilih orang China!’’ tulisnya.

Peristiwa itu terjadi di Bandara O’Hare International, Chicago, Ahad (9/4/2017). Pesawat United Airlines yang hendak menuju Louisville, Kentucky, kelebihan penumpang, sehingga harus ada empat penumpang yang berada di perut pesawat, untuk turun secara sukarela. Namun, tidak seorang penumpang pun yang bersedia memenuhi permintaan itu. Ada tiga penumpang yang beranjak turun pesawat, dan tinggal satu penumpang lagi.

Entah kenapa, petugas United Airlines memilih secara acak dan pilihan jatuh kepada Dr. David Dao. Warga AS berwajah Asia ini tidak bersedia turun pesawat, sehingga tiga polisi dikerahkan menarik paksa dan menyeret Tyler di sepanjang koridor. Aksi kekerasan itu direkam penumpang lain yang ikut menyesal. ‘’Ya Tuhan, kenapa diperlakukan seperti itu?’’ kata seorang ibu setengah menangis. ‘’Padahal dia seorang dokter,’’ tukas lainnya. Dokter David Dao yang bertugas di Kota Elizabethtown, Kentucky, sempat berkeras bahwa dia seorang dokter yang harus menemui pasiennya di Louisville. Tapi hal itu tak digubris petugas yang menyeretnya. ‘’Mereka memperlakukan saya karena saya China,’’ ujar lelaki berusia 69 tahun itu.

Dua hari kemudian, Oscar Munoz CEO United Airlines minta maaf atas kejadian itu di sejumlah stasiun televisi AS. Sedangkan sejumlah pembantunya menjelaskan, sebelum kejadian pihaknya menawarkan uang pengganti sebesar $ 675 bagi mereka yang bersedia membatalkan penerbangan. ‘’Kami minta maaf atas peristiwa tersebut,’’ kata Oscar Munoz.


China menjadi salah satu pasar utama United Airlines. Maskapai penerbangan itu membuka jalur nonstop AS-China di kota-kota Shanghai, Beijing dan Chengdu. UA juga berencana membuka jalur baru Hong-Kong ke San Francisco awal Maret ini dan akan membuka jalur di beberapa kota China lainnya.

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

7 days ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

1 week ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

2 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago