Categories: DiasporaPolitics

Munir Adam, aktivis buta tuli bakal divonis mati di Arab Saudi

Dalam waktu dekat ini, Kerajaan Arab Saudi akan memenggal kepala Munir Adam, seorang aktivis anti-Saudi yang ditangkap saat ikut demo pada 2012 silam.

Majalah Metro.co.uk mengabarkan Kamis (1/6/2017), Munir Adam yang buta dan tuli karena disiksa dalam penjara, hanya memiliki satu kali banding atas kasusnya itu. Bila ditolak, maka pemuda yang kini berusia 23 tahun itu akan dipancung. Menurut organisasi Hak Asasi Manusia Inggris, Munir dipaksa menanda tangani pengakuan, yang kemudian digunakan pihak penguasa Saudi sebagai bukti di pengadilan tertutup yang digelar Pengadilan Kriminal Khusus, SCC, Arab Saudi.

 

Kasus Munir merupakan kasus pertama yang digelar SCC, setelah beberapa bulan, badan tersebut menangguhkan hukuman mati bagi tersangka. Kelompok HAM yakin, penundaan itu dilakukan Saudi selama kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Saudi pekan lalu. Pihak HAM telah meminta Presiden Trump membawa agenda kasus protes, dan hukuman mati ke Raja Salman dalam kunjungannya itu. Namun agenda itu tidak disertakan dalam pembicaraan Trump dan Raja Salman yang lebih mengutamakan perdagangan peralatan militer bernilai $ 110 trilyun.

Munir Adam (reuters.com)

Perdagangan peralatan militer juga menjadi sorotan tajam dalam debat para pemimpin Inggris di BBC. Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd ditekan agar mempertahankan posisi Pemerintahan PM Theresa May. ‘’Penjualan senjata ke Arab Saudi menguntungkan industri Inggris,’’ tulis Metro.co.UK

Sebaliknya, Maya Foa direktur organisasi HAM Inggris Reprieve menyatakan, ‘’Kasus Munir benar-benar mengejutkan,’’ kata Maya Foa. ‘’Gedung Putih seharusnya meminta Kerajaan Saudi agar membatalkan hukuman mati terhadap terdakwa yang buta dan tuli akibat siksaan di penjara, agar dia mengaku,’’ kata Maya Foa.

 

‘’Hukuman mati yang dijatuhkan hari ini, membuktikan bahwa Arab Saudi melanggar hak-hak asasi manusia. Kunjungan Presiden Trump membuat Arab Saudi semakin berani melakukan siksaan dan eksekusi bagi para pelaku aksi demo,’’ sambung Maya Foa.

.

Recent Posts

Kuliner yang Paling Dirindukan Para Diaspora

Indonesia terkenal sebagai surga kuliner. Mau apa saja, tinggal jalan sedikit sudah tersedia yang kita…

6 days ago

Warga AAPI Khawatir terhadap Iklim Politik Amerika Serikat

Isu biaya hidup, inflasi, dan imigrasi kerap mendominasi pemberitaan media di Amerika Serikat. Di tengah…

2 weeks ago

AAPI Adults Voice Growing Concern Over U.S. Political Climate

Cost of living, inflation, and immigration: buzzwords that encapsulate the main topic of news outlets.…

2 weeks ago

Tarik-Ulur Penetapan Status Bencana Nasional

Sabtu, 6 Desember 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 916 orang meninggal dunia,…

2 weeks ago

Malam Ketika Riyan Bercerita

Pada 22 November 2025, di sebuah ruangan di Asian Arts Initiative, Philadelphia, Riyan Pondaga akhirnya…

4 weeks ago

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

2 months ago