Pentagon kirim perlengkapan militer ke satuan polisi abal-abal

INILAHCOM, Washington DC – Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, GAO yang bertugas mengaudit badan-badan federal AS, mengungkapkan Departemen Pertahanan AS menjual peralatan militer ke tangan pembeli abal-abal. Axios.com mengabarkan Senin (24/7/2017), penjualan peralatan militer bernilai $ 1,2 juta itu terjadi dalam Proyek The Marshall.

Proyek raksasa yang berlangsung pada tahun 2014 silam. Kecerobohan Departemen Pertahanan AS dibuktikan GOA dengan membuat sebuah badan federal palsu. Badan federal kepolisian yang tak disebut namanya itu, dibangun lengkap dengan sebuah situs yang seolah-olah telah menjalani penyaringan keamanan dan jaringan anti-terorisme. Alamatnya yang dibuat seolah valid itu, ternyata alamat sebuah lapangan parkir yang tidak terpakai sejak lama.

Dalam waktu waktu seminggu badan federal polisi itu menerima kiriman peralatan militer dari Pentagon. Peralatan militer itu terdiri dari teropong malam, simulasi senjata M-16 A2, peralatan pembautan bom pipa dari Pentagon lewat program bantuan bernama Program 1033 Clinton. ‘’Mereka langsung mengirim peralatan canggih itu lewat pos, tanpa meneliti keabsahan badan kepolisian yang aspal itu,’’ tutur Zina Merritt, direktur tim kemampuan pertahanan GAO. ‘’Seharusnya mereka mendatangi dulu kantor polisi aspal itu, untuk mengecek kebenarannya. Ini malah langsung kirim saja. Seperti jualan di eBay saja,’’ kata Zina Merritt.

Program 1033 Clinton, adalah program di zaman Presiden Clinton yang membantu kepolisian daerah menerima peralatan militer yang tidak dipakai oleh militer AS. Presiden Barrack Obama juga pernah mengeluarkan perintah eksekutif Presiden, menggunakan Program 1033 Clinton, guna membantu para petugas kepolisian di Ferguson, Missouri menangani kasus penembakan Michael Brown, 2014.

Setelah terbongkar, Pentagon berjanji akan melakukan penelitian awal lebih dahulu. Termasuk mengunjungi kantor kepolisian yang butuh bantuan militer. Departemen Pertahanan AS juga berjanji akan melakukan penyelidikan internal untuk membongkar sejumlah pemalsuan yang berlangsung di Pentagon, sebelum April 2018 nanti. Perlu diketahui bahwa polisi AS tidak boleh memiliki perlengkapan militer, karena bukan tentara dan bukan bagian dari Angkatan Bersenjata AS.

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

6 days ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

1 week ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

2 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

2 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

3 weeks ago