Teheran Coret Dua Pemain Inti Tim Sepakbola Iran

Masoud Shojaei dan Ehsan Haji Safi, dua pemain sepakbola ternama Iran, dilarang main di negaranya, setelah bertarung bersama klubnya dari Yunani melawan tim sepakbola Israel, Maccabi Tel Aviv.

The New York Times mengabarkan Kamis (10/8/2017), ‘’Keduanya tidak bakal diundang bergabung dengan tim nasional Iran karena melanggar garis merah,’’ ujar Mohammed Reza Davarzani, wakil Menteri Olahraga Iran di televisi. Padahal Masoud Shojaei, 33, adalah kapten kesebelasan Iran, dan Ehsan Haji Safi, 27 adalah salah satu dari pemain sepakbola Iran yang berbakat.

Pejabat Iran membutuhkan waktu dua pekan untuk mengumumkan pembekuan kedua pemain sepakbola itu. Parlemen Iran bahkan menggelar rapat khusus dengan komisi luar negeri parlemen, sebelum memutuskan larangan tersebut. ‘’Bersedia bermain melawan atlet dari rezim pembunuh dan penindas sama dengan tidak menghormati para Syuhada, korban penindasan Rezim Zionis,’’ kata Hossein Naghavi, Hosseini, jurubicara komisi parlemen Iran.

Tanpa kedua pemain andalannya, Iran tak berpeluang maju ke Turnamen Piala Dunia di Rusia. Padahal Iran menjadi tim pertama Asia yang lolos dari kualifikasi Piala Dunia Rusia, Juni lalu, saat menaklukkan Uzbekistan 2-0. ‘’Ini benar-benar konyol deh. Tidak ada hukum yang melarang bermain melawan Israel, karena semua itu keputusan pribadi para pemain,’’ kata Moeen Farrokhi pendukung tim nasional Iran.

Apalagi, kedua pemain itu sangat dikenal di Iran. Selain Masoud Shojaei, menjadi Kapten Kesebelasan Iran, Ehsan Haji Safi, dikenal sebagai atlet Iran yang berpikiran maju. Juni lalu, Ehsan Haji Safi pernah meminta Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mengizinkan kaum perempuan Iran hadir dalam pertandingan nasional kesebelasan Iran. Selama ini, kaum hawa Iran dilarang menikmati olahraga yang didominasi kaum lelaki. ‘’Hendaknya disediakan tempat khusus agar kaum perempuan diizinkan datang ke stadion di masa depan,’’ kata Shojaei di depan 60 ribu penonton lelaki, setelah Iran mengalahkan Uzbekistan, di Teheran, Juni lalu.

.

Recent Posts

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

3 days ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

2 weeks ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

2 weeks ago

Pemerintah RI: Golden Visa Hasilkan Rp 48 Triliun Investasi Asing

Indonesia telah menarik investasi sebesar Rp 48 triliun (sekitar US$2,86 miliar) melalui program Golden Visa,…

3 weeks ago

Memory of Indonesia: Lawan Alzheimer Lewat Budaya dan Musik

Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…

1 month ago

Perkelahian Berujung Maut, WNI Ditangkap di Bald Knob

Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…

2 months ago