Film ‘Gone With the Wind’ Batal Diputar di Memphis, Tennessee

Film ‘Gone With the Wind’ batal diputar di Gedung Teater Orpheum, Memphis, Tennessee, karena dianggap dapat memicu konflik rasial yang belakangan ini ramai jadi pembicaraan di AS.

Seperti dikutip Harian LA Times Selasa (28/8/2017), Brett Batterson, presiden grup Orpheum mengungkapkan, ‘’Grup Orpheum tidak bisa memutar film tersebut, karena dinilai tidak sensitif terhadap segmen penduduk lokal,’’ kata Brett Batterson. ‘’Pihak Orpheum secara hati-hati mengevaluasi kembali niat memutar kembali film tersebut. Sebagai organisasi, misi kami adalah menghibur, mendidik dan melayani komunitas setempat,’’ sambungnya.

Seperti diketahui, sesuai biro sensus AS, mayoritas penduduk Kota Memphis, Tennesse yang berjumlah 652 ribu jiwa, adalah warga kulit hitam. Dan pemutaran ‘Gone With the Wind’ yang berlatar belakang kehidupan budak kulit hitam di kawasan Selatan AS, dianggap akan memicu konflik rasial yang diletupkan peristiwa di Charlottsville, Virginia.

Sejumlah komentar di linimasa Facebook sebenarnya menganjurkana agar film itu tetap diputar. ‘’Gone With the Wind merupakan produk masa lalu, yang merupakan bagian dari sejarah perfilman AS, dan layak disaksikan di layar lebar,’’ tulis seorang penggemar film itu. Malah, Terry Lynn Crane, janda Fred Crane, salah satu pemainnya, menyesalkan pembatalan yang dilakukan pihak Orpheum. ‘’Bila suami saya masih hidup, tentu dia akan sedih sekali, kata Terry Lynn yang pernah diundang ke Tennesse menyaksikan pemutaran film legendaris itu, pada 1999 lalu.

Gone With the Wind yang diproduksi tahun 1939, merupakan film romans sejarah yang diadaptasi karya Margaret Mitchell. Film itu mengisahkan tentang percintaan antara Scarlett O’Hara yang diperankan bintang cantik Vivien Leigh dengan Rhett Butller, yang diperankan bintang tampan Clark Gable. Percintaan ini berlatar belakang kehidupan buruh pemetik kapas kaum kulit hitam, juga kemenangan tentara Konfederasi yang didukung warga kulit putih.

.

Recent Posts

Satay Bistro, Kuliner Indonesia di Philadelphia, Amerika

Satay Bistro, salah satu kuliner Indonesia yang berlokasi di 1240 Spring Garden, Philadelphia, Amerika,  menyajikan…

2 weeks ago

Lebaran di Philadelphia, Amerika 2024 ( Ied Al-Fitr in Philadelphia)

Pada tanggal 10 April 2024, masyarakat muslim Indonesia yang tinggal di Philadelphia dan sekitarnya melaksanakan…

2 weeks ago

Wawancara dengan Tantri Dyah Kiranadewi : Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI

  KOWANI adalah salah satu lembaga wanita terbesar di Indonesia. Dalam wawancara yang dilakukan di…

3 weeks ago

Philadelphia City Hall Event : Interfaith Iftar, One Philly, One Stronger Together

During this event, religious and city leaders gathered at Philadelphia's City Hall to participate in…

3 weeks ago

Film Review of Eksil (2022): the stories of the Indonesian exiles

  Di sana tempat lahir beta                  …

3 weeks ago

Indonesia Bagian dari Kongres CSW 68-Side Event di UN, NY, Membahas tentang Kemiskinan dan Pemberdayaan Perempuan

CSW 68 adalah salah satu kegiatan tahunan dari United Nations Commision on the Status of…

4 weeks ago