Musisi senior Benny Panjaitan meninggal dunia, Selasa (24/10) pukul 09.45 WIB. Kepergiannya membawa mendung duka bagi dunia musik Tanah Air yang pernah dimeriahkannya tahun 1960-an.
Keponakan personil Panbers, Agung, menceritakan saat kepergian pamannya. Ketika pagi hari, Benny beraktivitas seperti biasa dengan melakukan sarapan di kamarnya. “Tapi perawat yang biasa merawat dia melihat tidak ada gerakan pernapasan,” kata Agung di kediaman Mendiang Jalan Prof Dr Hamka Komplek Panbers, Ciledug.
Seketika anggota keluarga yang lain pun panik mengetahui keadaan tersebut. Mereka pun memanggil dokter untuk memastikan kondisi Benny. Ketika dokter memeriksakan, sosok legenda itu pun telah pergi meninggalkan dunia. “Ini benar-benar menggagetkan dan tidak menyangka, karena kemarin kami baru klarifikasi kabar hoaks meninggal itu,” kata Agung.
Dalam statusnya di Facebook, Bens menulis: “Dari Tuhan kembali kepada-Nya. Telah wafat dengan tenang, pukul 09.50 WIB, di rumah, Benny Panjaitan.” Sementara beberapa akun lainnya juga mengabarkan hal yang sama.
Benny Panjaitan sudah lama menderita sakit. Pada akhir 2015 silam penyanyi era 70-an ini beberapa hari dirawat di rumah sakit dan tak sadarkan diri. Benny Panjaitan adalah motor band Panbers (Panjaitan Bersaudara). Band didirikan 24 Januari 1967 oleh empat bersaudara. Empat orang bersaudara itu adalah Hans, Benny, Doan, dan Asido dari keluarga Panjaitan. Panbers adalah grup band sesudah Koes Plus yang menyita perhatian pada zamannya.
Beberapa hits Panbers yang masih ngetop sampai sekarang di antaranya Terlambat Sudah, Gereja Tua, Tak Kusangka, dan Ayah. (republika & tempo.com)
Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…
Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…
Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…
Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…
Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…
Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…