Ribuan Warga Rusia Rayakan Peringatan 100 Tahun Revolusi Bolshevik

Ribuan anggota dan pendukung Partai Komunis Rusia melakukan aksi turun ke jalan untuk merayakan 100 tahun Revolusi Bolshevik tahun 1917, Selasa (7/11/2017).

Associated Press mengabarkan, dengan membawa bendera merah bergambar palu arit, mereka mengarak potret Vladimir Lenin, pendiri Uni Soviet dan Diktator Josef Stalin. Aksi gerak jalan berlangsung di jalan utama Tverskaya Street di pusat kota Moscow menuju ke depan Theater Bolshoi yang terkenal sebagai pusat pergelaran tarian balet Rusia.

‘’Hari ini, seluruh perwakilan Partai Komunis Rusia datang dari segala penjuru. 131 Partai Komunis Rusia akan berpidato di sejumlah forum di Leningrad dan Moscow,’’ tutur Gennady Zyuganov, pemimpin Partai Komunis Rusia. ‘’Kami menelurkan sebuah resolusi yang menyatukan kekuasaan dan kemenangan sosialis,’’ lanjut Gennady Zyuganov. ‘’Saya sangat yakin bahwa matahari Sosialisme akan bersinar kembali di Rusia dan seluruh dunia,’’ kata Gennady. ‘’Akan memberikan contoh bagi komunisme di China yang kini menjadi pemimpin kekuatan dunia,’’ sambung Gennady Zyuganov.

Perayaan serupa juga digelar di sejumlah negara-negara bekas Uni Soviet. Seperti di Belarus, Kyrgystan, Uzbekistan, Tajikistan dan Ukraina.

Meski begitu, perayaan 100 tahun ini dipandang sebelah mata oleh Pemerintahan Vladimir Putin, sehingga banyak warga Rusia yang merasa heran. Sebaliknya, Pemerintah Kremlin menggelar upacara besar-besaran dan parade militer untuk memperingati Perang Dunia II. Para veteran dan pejabat pemerintah meletakkan karangan bunga di depan batu nisan pahlawan tak dikenal di Tembok Kremlin.

Vladimir Putin, bekas agen rahasia KGB itu pernah menyebut runtuhnya Uni Soviet sebagai ‘’Keruntuhan geopolitik terbesar di dunia abad ke-20,’’ katanya. Namun pada tahun 2016, Putin pernah mengkritik para pemimpin Bolshevik sebagai penanam bom waktu di bawah Pemerintahan Rusia. Karena itu, pada tahun 2005, Putin mengganti hari besar atau hari libur 7 November dengan Hari Persatuan Nasional yang jatuh pada 4 November. Yakni saat prajurit Rusia mengalahkan tentara Polandia tahun 1612.

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

2 weeks ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

2 weeks ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

3 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

4 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago