123 ilmuwan bidang studi Yahudi dari sejumlah universitas di AS mengeluarkan petisi bersama mengecam keputusan Presiden Trump mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.
Common Dreams mengabarkan, dalam petisi Jumat (8/12/2017), para ilmuwan menyebutkan keputusan Pemerintah AS meremehkan upaya untuk memadamkan aksi kekerasan selama ini. Karena itu, ‘’Kami minta agar Pemerintah Washington segera mengambil langkah mendinginkan ketegangan yang terjadi sekarang ini. Dan mengakui kedaulatan Palestina demi masa depan Jerusalem,’’ bunyi petisi itu.
Lebih lanjut, ke-120 ilmuwan itu mengungkapkan, keputusan Presiden Trump bakal memberi semangat para pemimpin Israel lagi, padahal mereka menindas warga Palestina selama beberapa dekade. Dalam petisi yang diedarkan di Dewan Keamanan PBB menyebutkan pula, ‘’Penduduk Palestina di Jerusalem mengalami ketidak adilan secara sistematis. Termasuk pemberian dana dan pelayanan kota. Izin mendirikan bangunan dan rumah hanya diberikan kepada penduduk Yahudi saja. Permohonan warga Palestina untuk menggusur perumahan Yahudi yang menyalahi aturan dan penyitaan warga Yahudi juga ditolak,’’ tulis petisi tersebut.
Sementara itu, dalam pertemuan darurat yang digelar Dewan Keamanan PBB, Nickolay Mladenov menyebutkan, ‘’Keputusan Trump berlawanan dengan panduan komunitas internasional yang telah disepakati PBB,’’ kata Nickolay, koordinator perdamaian Timur Tengah. ‘’PBB berulang kali menegaskan setiap keputusan bilateral yang mengubah status Jerusalem, akan merusak upaya perdamaian yang tengah berlangsung. Dan akan berakibat buruk bagi seluruh kawasan Timur Tengah,’’ kata Nickolay Mladenov.
Ratusan diaspora Indonesia lintas organisasi dan generasi berkumpul dalam acara tahunan Memory of Indonesia, Sabtu…
Seorang pria Indonesia bernama Muhamad Cakra (44) ditangkap polisi setelah menikam seorang warga negara Indonesia…
Sebuah kasus skandal seks yang melibatkan belasan Biksu Budha di Thailand, terbongkar Kamis lalu. Para…
Pulang dengan Bekal Dunia, Membentuk Wajah Baru IndonesiaOleh: Burhan Abe Ketika Nadiem Makarim menjejakkan kaki…
Barang-barang impor dari Indonesia ke AS akan dikenai pajak 19 persen, sedangkan produk AS tidak…