Categories: EconomyTechnology

Amazon Hentikan Penjualan Alat Bantu Praktek Khitanan

Toko online dunia, Amazon menghentikan penjualan peralatan khitan di Inggris, karena diprotes kelompok warga Sekuler Sosial National, NSS

International Business Times melaporkan Rabu (20/12/2017), dalam surat protesnya NSS menjelaskan alat itu berpotensi mengancam keselamatan jiwa. ‘’Alat tersebut dapat digunakan warga biasa yang tidak perlu memiliki kualifikasi medis untuk melakukan prosedur menyunat bocah di rumah,’’ bunyi pernyataan NSS.

Menurut kelompok NSS, khitanan yang bertujuan untuk alasan non-terapi atau non-medis dipandang tidak etis. Bahkan, menurut harian Metro Inggris, Asosiasi Medis Inggris tidak menyarankan khitanan dilakukan oleh warga biasa yang bukan tenaga profesional. Seperti diketahui khitanan diterapkan oleh keluarga Muslim dan Yahudi. Juga oleh kalangan kedokteran untuk mengatasi kasus-kasus kelainan kelamin. Misalnya, terjadi penyumbatan yang disebabkan oleh kulit kelamin.

Alat khitan yang dilarang itu merupakan produk Nasco yang terdiri dari boneka karet atau plastik bagian bawah bayi lengkap dengan alat kelaminnya. Para pengguna dapat melakukan latihan menyunat bocah menggunakan beberapa alat kelamin dengan berbagai ukuran, yang tersedia dalam produk tersebut. Harganya tergolong mahal, karena satu produk dijual seharga $ 192.00 atau Rp 2 juta lebih.

Dalam brosur produk Nasco itu, dijelaskan bahwa alat itu berfungsi sebagai alat bantu di dalam kelas. Bukan di rumah. Artinya, alat tersebut  menjadi alat peraga bagi sekolah-sekolah kedokteran atau profesional lain. Alat yang dilarang di Inggris itu, masih bisa dibeli di Amazon AS, dengan harga $ 196.00.

Khitanan atau sunat masih menjadi perdebatan di sejumlah negara dewasa ini. Pada tahun 2016, Pemerintah Denmark menilai mengkhitan seorang bocah dikhitan dianggap melanggar hak-hak sang bocah. Sedangkan khitanan bagi gadis, tidak diperbolehkan sama sekali. Keputusan itu membuat mayoritas warga Denmark menghentikan praktek penyunatan itu, namun masih banyak warga Yahudi di Denmark yang melakukan khitanan karena melawan agama Yahudi dan dianggap anti-Semit.

.

Recent Posts

Sonia Raman, Pelatih WNBA Pertama Berdarah India

Sonia Raman mencatat sejarah baru sebagai pelatih kepala pertama keturunan India di liga bola basket…

1 week ago

Wali Kota Baru New York: Zohran Mamdani

Politisi progresif Zohran Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang berdarah Asia…

1 week ago

Tiga Penangkapan ICE Guncang Komunitas Indonesia di Philadelphia

Tiga kasus penangkapan yang dilakukan oleh lembaga imigrasi Amerika Serikat (ICE) dalam beberapa bulan terakhir…

3 weeks ago

Dialog Pemerintah RI dengan WNI dan Diaspora di Philadelphia

Masyarakat Indonesia di Philadelphia menghadiri pertemuan bersama pejabat pemerintah Republik Indonesia yang digelar di PAX…

4 weeks ago

Imam Prasodjo dan Ikhtiar Menjaga DAS Serayu

Di tengah kabut Telaga Dringo, Dieng, Imam Budidarmawan Prasodjo (65) tampak bersemangat menanam pohon bersama…

1 month ago

Riyan Pondaga Persembahkan Konser Bersama Modero & Company

Modero & Company mempersembahkan Wonderworks, seri acara komunitas perdana yang dibuka dengan konser intim bertajuk…

1 month ago